Rabu, 12 Desember 2012

Astaghfirullah….. Aku kena Azab dari ALLAH SWT



Dengan menghisap rokok dan ditemani secangkir kopi Tio berusaha menghilangkan kejenuhanya menunggu seseorang di  sebuah Caffe langgananya. Saat sedang menyeruput kopi tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara perempuan 40-tahunan.
 "Hai sayang, lama ya nunggunya?, sorry tadi kena macet dijalan" kata tante Silvi sembari duduk disamping Tio . Dengan cepat Tio menjawab," ga papa tante, ini juga aku barusan datang kok",  jadi kita ke Puncak Tante?," sambung Tio.
 "Ya jadi dong, tante kan udah banyak mengcancel agenda penting minggu ini biar bisa seneng-seneng  sama kamu di puncak sayang ," jawab tante Silvi manja.
Tante Silvi beruntung karena menjadi pemenang arisan brondong dengan hadiah Tio. Karena pemuda ini merupakan muka baru, selain itu juga tampan dan memiliki badan yang atletis. Arisan yang dilakukan sekumpulan perempuan sosialita itu bisa dikatakan menjadi hobi menyenangkan ditengah kurangnya keharmonisan rumah tangga mereka akibat lebih mengutamakan karier masing-masing. Awal mulaTio terjun ke dunia Gigolo karena iming-iming materi dari teman kosnya  yang lebih dulu terjun ke dinua tersebut dan juga karena tuntutan ekonomilah yang memaksa Tio akhirnya melakukan pekerjaan haram itu, walaupun pada akhirnya ia menikmati juga dan terasa sulit baginya  untuk berhenti. Dari kebiasaan inilah kehidupan Tio berubah drastis mulai dari rumah pribadi, mobil jazz, serta pundi-pundi uang dalam jumlah besar telah dimilikinya.
Pengalaman yang tak mungkin ia lupakan adalah saat arisan dimenangkan oleh Windy. Perempuan terkaya diantara sekumpulan sosialita pecinta arisan brondong tersebut. Ia diajak berlibur bersama ke Eropa. Namun suatu kejadian yang tak disangka-sangka dialami Tio hingga merubah kehidupanya kembali seperti dulu. Saat itu ia bersama Windy bermalam disebuah hotel berbintang lima. Suami Windy yang telah lama mengendus ulah istrinya tersebut menyuruh beberapa orang kepercayaanya membuntuti istrinya. Saat Windy dan Tio dikamar, orang-orang suruhan tersebut masuk dan menghajar Tio.
 " Berani-beraninya  kau mengganggu Bos kami “ bentak salah satu dari mereka sambil memukul perut Tio.
 “ Awas ya !!!, kalau sampai kau ulangi lagi jangan harap kau bisa bernapas lagi !!!," Ancam mereka.
 Tio yang merasa ketakutan dan bersalah hanya bisa mengucapkan kata ampun dan berkata tak akan mengulangi lagi. Windypun dibawa pulang paksa  oleh mereka.  Setelah kejadian itu, Tio menjadi shock dan ketakutan kemudian berusaha menenangkan diri di suatu tempat yang jauh dari keramaian. Ditengah usahanya menenangkan diri, Tio baru menyadari kalau ternyata ia menderita suatu penyakit  kelamin akibat seringnya melakukan hubungan lawan jenis berganti-ganti. Salah seorang warga yang merasa prihatin dengan kondisi Tio, menyarankan untuk menemui  seorang ustadz  pakar rukyah ternama di Semarang yang dahulu pernah menolongnya waktu Anaknya ketergantungan obat-obat terlarang. Melalui Beliau, Tio pun  akhirnya diterapi Rukyah pembersihan diri dan jiwa agar penyakit dan kehidupan kelamnya tidak terulang kembali. Sesungguhnya penyakit yang diderita Tio adalah teguran dari Allah SWT terhadap apa yang selama ini telah dilakukannya. Tio sangat bersyukur masih diberi kesempatan untuk mengubah jalan hidupnya yang pernah salah dan bisa lebih mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
          Tanpa diduga, suami Windy juga menemui Sang Ustadz terkait perilaku istrinya. Beliaupun menasehati untuk tidak hanya mengejar materi dan kedudukan saja namun juga harus seimbang dalam membagi perhatian dalam keluarga." kebahagiaan adalah hidup sewajarnya yang hanya dapat ditemukan dalam keluarga yang harmonis " jelas Beliau. Untuk menghilangkan aura negative, Windy akhirnya juga di Rukyah oleh sang Ustad lewat jarak jauh melalui  foto yang dibawa  suaminya.

Senin, 10 Desember 2012

AKHIR PAHIT SANG KORUPTOR




 
            Sebut saja Danu, salah seorang pimpinan perusahaan di bawah naungan BUMN, dengan berbagai kesibukan Danu terlihat ikhlas menjalaninya. Berhubung perusahaan masih kecil, Danu selalu berkonsentrasi penuh untuk memajukan perusahaan tersebut. Padahal, gaji Danu sebagai PNS sangat minim. Tidak ada waktu bagi Danu untuk memikirkan usaha lain. Perusahaan yang dipimpinnya memiliki sepuluh orang pegawai dengan kantor sebesar rumah sederhana sedang dalam keadaan krisis.
            “Pak gimana sih, masa utang udah 50 juta kita masih mau minjam lagi, mau bayar pake apa pak?”omel istri Danu di rumah.”Ibu yang sabar ya, sekarang perusahaan bapak masih belum maju,” tutur Danu.”Sabar-sabar! Emang dengan sabar dapat bayar uang kuliah si Neha, kalau bapak sudah gak mampu biayain si Neha, Agus dan juga Karim, kita minta bantuan orang tua kita aja,” ancam sang istri.
Setelah percekcokan tersebut, Danu sering terlihat murung. Meskipun sebelumnya sering terjadi percekcokan serupa. Dalam lamunannya, Danu dikagetkan dengan datangnya sebuah proyek besar yang diagendakan pemerintah. Merasa tidak tahan dengan keadaan, tersirat niat jahat dalam diri Danu untuk mengambil keuntungan lebih dari proyek tersebut.
”Pak, kita mendapatkan suntikan dana sebesar seratus juta dari pusat untuk perbaikan gedung dan modal tambahan,”salah satu pegawai melapor.”Oke saya tangani langsung,”ujar Danu. ”Lho biasanya diserahkan ke bagian kabag rumah tangga pak?”. tanyanya lagi. ”Khusus untuk ini saya yang menangani,” balas Danu dengan serius.
Seiring dimulainya perbaikan gedung, dimulai pula korupsi Danu. Dengan cara memanipulasi data, danu menyelipkan angka beberapa juta. Dibantu kerja sama dengan bagian tender perampokan terselubung tersebut semakin tidak terlihat mata. ”Sebentar lagi bangunan ini akan beres, kita sudah merampungkan setengahnya,” kata Danu kepada para pengurus.
Sudah sepuluh juta Danu mengorup anggaran tersebut, tetapi pengurus yang lain tidak merasakan. ”Cuma dapat sepuluh, mana mungkin dapat membayar hutang-hutangku,”gumamnya dalam hati. Merasa tidak diketahui teman-temannya, Danu semakin berani untuk mengorup kembali uang tersebut. ”Aku harus mencari jalan lain,”ujarnya lirih.
Tak lama kemudian, kantor tempatnya bekerja dikejutkan dengan hilangnnya uang bendahara di dalam berkas. ”Ini pasti ada orang dalam, tolong yang merasa mencuri agar mengakui secepatnya, sebelum yang berwajib bertindak,”ancam Danu kepada pengurus kantor. Padahal, sesungguhnya Danu sendiri yang melakukan perbuatan bejat tersebut.
Merasa tidak ada yang melakukan, para pengurus akhirnya berkesimpulan bahwa hal tersebut disebabkan oleh tuyul yang nakal. ”Kalau begini, kita harus memanggil ahlinya,”sepakat para pengurus. Akhirnya, dipanggil seorang ustadz ahli rukyah dari Semarang. Dengan seksama, sang ustadz segera melakukan rukyah tempat untuk memastikan benar tidaknya ada makhluk halus yang berbuat jahil.
Selang beberapa menit, sang ustadz memberitahu hasil rukyah. ”Saya tidak menemukan indikasi bahwa disini ada tuyul atau sebagainya, saya yakin pelaku masih ada di antara kita,” tutur sang ustadz. Akhirnya mereka bersepakat untuk dicek oleh sang ustadz demi menemukan pelaku sebenarnya. Tiba giliran Danu. Meskipun awalnya menolak, akan tetapi apalah daya, Danu merasa tidak enak dengan kawan-kawannya. Dengan menggunakan metode khusus, sang ustadz meyakini Danu sebagai pelaku.”Apa buktinya kalau aku yang melakukan? Tanpa bukti konkret kalian tidak bisa melakukan apa-apa,”sanggahnya.
Tuhan Maha Adil. Tanpa disangka, ada sidak mendadak dari BPK yang mengindikasi tidakan korupsi di perusahaan Danu. Setelah yang berwajib dihubungi dan diadakan penyelidikan dan penyidikan, Danu akhirnya menjadi terdakwa dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. ”Aku menyesal,”gumamnya dalam hati. Namun apalah daya, nasi sudah menjadi bubur. Penyesalan Danu semakin mendalam ketika Danu teringat istri dan anak-anaknya.