Senin, 04 Maret 2013

Menyadarkan Anak Nakal



1.       Saya seorang wanita karir sedangkan suami sebagai direktur di salah satu perusahaan swasta. Kami dikaruniai dua orang anak yang masing-masing duduk di bangku SMA dan Kuliah. Hampir 3 tahun terakhir ini, kami merasa ada yang berubah dalam kehidupan keluarga.
Perlu diakui dengan kesibukan kami yang padat, keluarga seakan menjadi nomer dua dan terkadang terlupakan. Awalnya saya dan suami merasa baik-baik saya dengan keadaan seperti itu, akan tetapi setelah saya perhatikan, ternyata ada keganjilan dengan keidupan anak saya yang duduk dibangku SMA. Terbukti dengan nilai raportnya yang jelek serta tidak pernah pulang ke rumah.
Suatu ketika saya tegur dan menasehatinya, akan tetapi di luar prediksi, ternyata anak saya melawan dan tidak mau pulang ke rumah. Saya dan suami di buat pusing dengan kelakuannya. Berbagai cara saya lakukan agar anak saya kembali, sampai akhirnya saya dikabari pihak kepolisian bahwa anak saya terlibat tawuran dan obat obatan. Mendengar hal tersebut, perasaan saya bercampur aduk.
Hampir putus asa dengan prilaku anak saya, akhirnya salah seorang kerabat menyarankan untuk menemui ustadz Massar  di Semarang. Setelah bertemu, beliau menyuruh membawa anak saya untuk menghadapnya. Alhamdulillah, efek dari terapi ruqyah yang dilakukan, mulai menampakan perubahan pada anak saya. Perlahan-lahan kesadarannya mulai kembali pulih dan sekarang menjadi rajin ibadah. Terima kasih  pak ustadz.   
                                                                                                                                                                                                                                                                                                Airin , Sumatra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar