Jumat, 31 Juli 2015

Usaha Kembali Ramai

Aku Fajar, seorang mahasiswa yang mempunyai side job usaha distro . Sejak kelas 2 SMA aku sudah mulai gemar melukis dan mendesain kamarku dengan gambar-gambar yang berbau seni termasuk beberapa t-shirt kesayangan ayah yang tak luput dari coretanku. Meskipun awalnya ayah marah besar dengan ulahku itu, tetapi kemudian beliau bisa mengerti dan berusaha menyalurkan hobiku dengan membuka distro yang mengutamakan kualitas dan pelayanan yang memuaskan.
Satu tahun berjalan, distroku sangat ramai dan pesananpun mulai berdatangan. Akan tetapi tak semua orang mau menerima kenyataan itu. Alhasil para pelangganku lama kelamaan mulai menyusut dan distropun menjadi sepi. Bahkan beberapa diantaranya mengeluhkan kualitas produkku yang semakin buruk.
Aku dan juga ayah yang merasakan adanya keganjilan mencoba menemui Ustadz Massar di Semarang sesuai saran mamaku. Menurut Pak Ustadz, ada seseorang yang iri dengan keberhasilanku, melalui bantuan dukun ia berusaha membuat distroku tak terlihat pandangan umum.  Akhirnya Ustadz Massar  segera melaksanakan ruqyah tempat  agar Aura hitam yang menutupi distro memudar. Allah Maha Adil. Alhamdulillah, beberapa minggu kemudian distroku kembali dipadati pembeli dan dari yang semula  hanya memproduksi puluhan kaus, permintaan bertambah menjadi ratusan bahkan kini hingga mencapai ribuan potong. Ustadz Massar, thank you very much.
Fajar, Bandung

  




Selasa, 28 Juli 2015

Cafe mendapat Teror



Aku adalah anak pemilik salah satu café di Bali, dulu café kami sangat ramai dikunjungi oleh turis baik local maupun Manca Negara. Tetapi semenjak terjadi insiden kecelakaan di depan café kami beberapa bulan yang lalu dan menewaskan salah satu karyawan kami, Entah mengapa sejak kejadian itu café menjadi sepi dan ada sebagian orang yang meniupkan isu bahwa karyawan tersebut sengaja kami jadikan tumbal untuk kelancaran usaha café kami.
Sebagai pewaris dari usaha tersebut aku merasa ikut prihatin dengan keadaan tersebut, berbagai cara mulai aku lakukan untuk mengembalikan nama baik cafe kami dan itu berhasil. Akan tetapi situasi itu rupanya hanya berjalan sesaat, cafe kami kembali dihujani dengan berbagai tuduhan yang semakin menyudutkan kami. Ditengah keputus asaanku menghadapi masalah tersebut, kekasihku mengajakku ke Semarang untuk bertemu dengan ustadz massar sebagaimana dilakukan ayahnya dulu ketika keluarganya diserang teluh oleh rekan bisnis ayahnya.
Singkat cerita, Ruqyah diri dan juga tempat (cafe)pun segera dilaksanakan untuk menetralisir  aura negative dari orang-orang yang sengaja ingin menghancurkan café kami. Seakan mengingat hukum sebab akibat, bahwa siapa yang menanam keburukan pasti akan memanen keburukan juga karena Allah Maha Tahu lagi Maha Adil. Tanpa menaruh dendam kepada siapapun, Alhamdulillah sekarang café mulai ramai kembali dan karyawan bisa bekerja dengan tenang. Ustadz Massar, thank you so much!
JG, Bali