Selasa, 28 Juli 2015

Cafe mendapat Teror



Aku adalah anak pemilik salah satu café di Bali, dulu café kami sangat ramai dikunjungi oleh turis baik local maupun Manca Negara. Tetapi semenjak terjadi insiden kecelakaan di depan café kami beberapa bulan yang lalu dan menewaskan salah satu karyawan kami, Entah mengapa sejak kejadian itu café menjadi sepi dan ada sebagian orang yang meniupkan isu bahwa karyawan tersebut sengaja kami jadikan tumbal untuk kelancaran usaha café kami.
Sebagai pewaris dari usaha tersebut aku merasa ikut prihatin dengan keadaan tersebut, berbagai cara mulai aku lakukan untuk mengembalikan nama baik cafe kami dan itu berhasil. Akan tetapi situasi itu rupanya hanya berjalan sesaat, cafe kami kembali dihujani dengan berbagai tuduhan yang semakin menyudutkan kami. Ditengah keputus asaanku menghadapi masalah tersebut, kekasihku mengajakku ke Semarang untuk bertemu dengan ustadz massar sebagaimana dilakukan ayahnya dulu ketika keluarganya diserang teluh oleh rekan bisnis ayahnya.
Singkat cerita, Ruqyah diri dan juga tempat (cafe)pun segera dilaksanakan untuk menetralisir  aura negative dari orang-orang yang sengaja ingin menghancurkan café kami. Seakan mengingat hukum sebab akibat, bahwa siapa yang menanam keburukan pasti akan memanen keburukan juga karena Allah Maha Tahu lagi Maha Adil. Tanpa menaruh dendam kepada siapapun, Alhamdulillah sekarang café mulai ramai kembali dan karyawan bisa bekerja dengan tenang. Ustadz Massar, thank you so much!
JG, Bali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar