Pada kesempatan kali ini aku ingin berbagi pengalamanku
untuk semua, semoga nantinya bisa dijadikan bahan renungan dan pelajaran
memperoleh hidup yang baru. Aku Hana, anak sulung dari dua bersaudara yang kini
tengah bekerja pada perusahaan Amerika. Ayahku seorang pengusaha property yang
pernah berada dipuncaknya dan menjadi sorotan beberapa media.
Permasalahan bermula dari kebiasaan buruk ayahku yang
sukar sekali dihilangkan bahkan bisa dibilang telah mendarah daging dalam
tubuhnya. Adanya kesempatan yang didukung materi yang berlimpah telah membuat
ayahku lupa daratan. Bermain judi dan selingkuh dengan beberapa perempuan
seolah menjadi kegiatan rutin disela-sela kesibukannya mengurus proyek.
Hingga pada
akhirnya kesemuanya itu membawa kesengsaraan yang tak hanya dirasakan oleh
ayah, akan tetapi kami sekeluarga dan juga para karyawannya. Usaha yang selama
ini susah payah dibangunnya perlahan-lahan hancur berantakan. Belum selesai
dengan masalahnya, pukulan berat bagi jiwanya kembali terjadi. Mama yang tak
kuat lagi menghadapi sikap ayah memilih mundur dengan melayangkan gugatan
cerai.
Suatu ketika aku mengantarkan temanku yang ingin
meruqyahkan diri ditempat Ustadz Massar di Semarang agar dimudahkan dalam
urusan jodoh. Aku yang tertarik dengan metode tersebut mencoba meruqyahkan
ayahku dengan harapan dapat dibukakan pintu hatinya dan mau bertaubat dari
kesalahan yang selama ini dibuatnya. Subhanallah,Berjalan dengan waktu, aku
melihat adanya perubahan sikap dalam diri ayah. Jantungku berdebar hebat, tak
terasa air mata haru mulai membasahi pipiku, saat melihat ayah kembali
bersimpuh diatas sajadah yang selama ini disimpannya dengan rapi dan berjanji
akan memperbaiki jalan hidupnya yang salah.
Hana,
Sumatra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar