Jumat, 11 September 2015

Judi Membuat Kami Sengsara



Pada kesempatan kali ini aku ingin berbagi pengalamanku untuk semua, semoga nantinya bisa dijadikan bahan renungan dan pelajaran memperoleh hidup yang baru. Aku Hana, anak sulung dari dua bersaudara yang kini tengah bekerja pada perusahaan Amerika. Ayahku seorang pengusaha property yang pernah berada dipuncaknya dan menjadi sorotan beberapa media.
Permasalahan bermula dari kebiasaan buruk ayahku yang sukar sekali dihilangkan bahkan bisa dibilang telah mendarah daging dalam tubuhnya. Adanya kesempatan yang didukung materi yang berlimpah telah membuat ayahku lupa daratan. Bermain judi dan selingkuh dengan beberapa perempuan seolah menjadi kegiatan rutin disela-sela kesibukannya mengurus proyek.
Hingga  pada akhirnya kesemuanya itu membawa kesengsaraan yang tak hanya dirasakan oleh ayah, akan tetapi kami sekeluarga dan juga para karyawannya. Usaha yang selama ini susah payah dibangunnya perlahan-lahan hancur berantakan. Belum selesai dengan masalahnya, pukulan berat bagi jiwanya kembali terjadi. Mama yang tak kuat lagi menghadapi sikap ayah memilih mundur dengan melayangkan gugatan cerai.
Suatu ketika aku mengantarkan temanku yang ingin meruqyahkan diri ditempat Ustadz Massar di Semarang agar dimudahkan dalam urusan jodoh. Aku yang tertarik dengan metode tersebut mencoba meruqyahkan ayahku dengan harapan dapat dibukakan pintu hatinya dan mau bertaubat dari kesalahan yang selama ini dibuatnya. Subhanallah,Berjalan dengan waktu, aku melihat adanya perubahan sikap dalam diri ayah. Jantungku berdebar hebat, tak terasa air mata haru mulai membasahi pipiku, saat melihat ayah kembali bersimpuh diatas sajadah yang selama ini disimpannya dengan rapi dan berjanji akan memperbaiki jalan hidupnya yang salah.
Hana, Sumatra


Tidak ada komentar:

Posting Komentar