Temanku adalah seorang publik figur yang
telah lama berkecimpung didunia entertaintmen. Meski Hatinya sempat berontak
dengan semua rutinitas yang seakan telah membatasi dunia dan kebebasannya
sebagai manusia biasa. Tetapi apalah daya, kesemuanya itu harus dia jalani demi
memenuhi perjanjian kontrak yang telah dia sepakati sebelumya. Dia merasa
seperti wayang yang selalu dikendalikan oleh dalang. Tidak hanya jauh dari
keluarga, bahkan teman dekatnya seperti dirikupun ikut terhalang tembok rutinitasnya.
Di umur menginjak kepala tiga, temanku semakin banyak mendapatkan order, secara
otomatis tuntutan media juga semakin mengekangnya.
Akibat
stress dan depresi yang selalu menghantui, temanku justru melampiaskannya pada
dunia malam dan obat-obatan terlarang hingga berbuat maksiat.
Melihat kondisinya yang mengkhawatirkan,
aku memberanikan diri untuk memperingatkan
dirinya. Awalnya temanku sangat resistan, akan tetapi demi seorang
sahabat aku terus bertahan.
Merasa sudah
kewalahan, akupun memutuskan untuk membawanya ketempat praktek
Ustadz Massar di Semarang. Usai berkonsultasi, tahulah beliau bahwa
temanku memang memiliki hati yang telah kotor dan berkarat, sehingga sulit
menerima nasihat dan kebaikan. Sesaat kemudian, ruqyah pembersihan diri
untuk temankupun segera dilakukan dan memberikannya
doa-doa untuk selalu diamalkan. Alhamdulillah, temanku
mulai menampakkan perubahan sedikit demi sedikit, sampai akhirnya dia berani
tampil beda dengan memakai hijab didepan media. Tanpa diduga seorang
pengusaha kaya yang shaleh mengutarakan niatnya untuk meminang temanku
dan bersedia membimbingnya ke jalan yang benar.
Widya, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar