Senin, 27 April 2015

Ketika Hati Gersang



Aku  bekerja  sebagai Marketing director di sebuah perusahaan multinasional, untuk itu aku dituntut untuk selalu tampil fresh dan prima setiap saat terlebih jika sedang meeting ataupun berhadapan dengan klien.Oleh karenanya, aku harus senantiasa berkonsentrasi penuh dan menjaga setiap tutur kata dan sikapku. Aku harus pandai-pandai bersandiwara dan tetap tersenyum melayani pelanggan meskipun terkadang hati tak sejalan dengan perkataan. Belum lagi atasan yang selalu menekan dalam pekerjaan, telah menambah stress diri ini. 
Sebagai manusia biasa yang mempunyai titik jenuh, terkadang diriku ingin berhenti dari pekerjaan. Akan tetapi niat itu selalu aku buang jauh-jauh mengingat nasib istri dan anak-anak ada ditanganku. padatnya pekerjaan, sering kali membuatku melalaikan kewajibanku kepada Allah Swt. Tak heran jika aku merasa kering dan gersang dalam setiap langkahku.
Dalam keadaan yang serba salah, salah satu rekan menyarankanku untuk menemui ustadz Massar, seorang ahli ruqyah di semarang. Setelah menyampaikan permasalahan yang aku hadapi, mengertilah sang ustadz dengan keadaanku, dimana mayoritas para pekerja keras akan merasakan jauh dari agama jika ambisinya untuk dunia melebihi kepentingan yang hakiki yaitu akhirat. Akupun  diruqyah dan dibekali amalan-amalan dzikir yang dapat dibaca kapanpun dan dalam keadaan sesibuk apapun. Alhamdulillah, kini aku jadi lebih percaya diri dan bersemangat  dalam bekerja. Beberapa target perusahaanpun dapat aku capai tanpa harus meninggalkan agamaku. Terimaksih atas bimbingannya Ustadz.
Ari Hermanto-Tangerang

Kamis, 23 April 2015

Anak Salah Jalan



Keluarga yang saya bina bersama suami selama 20 tahun bisa dikatakan adem ayem dan harmonis. Tak ada masalah yang serius dan duri tajam yang menghadang. Limpahan materi dan kasih sayang mengalir deras seiring dengan lahirnya putra kembar kami. Selain menjadi anak yang patuh, mereka juga memiliki prestasi akademik yang gemilang dan bisa mengantarkan mereka mendapat beasiswa ke luar negeri.
Namun setelah satu tahun lamanya anakku tinggal di Afrika, kami mulai merasakan adanya perubahan yang dialami anak kami. Mulai dari tutur katanya yang kasar, susah diatur hingga membengkaknya tagihan kartu kredit dalam sebulan. Menurut beberapa informasi yang kami dapat, dia menjadi perokok aktif, sering mabuk-mabukkan dan bergaul dengan teman yang salah. Kami sangat kaget dan shock menghadapi kenyataan ini, anak kami telah salah jalan.
Setitik jalan tak kami temui sedikitpun karena semua usaha yang kami lakukan tak menuai hasil yang diharapkan. Semakin hari perasaan kami semakin tak menentu, bukan karena berkumpulnya rindu seperti biasanya melainkan kecemasan dan rasa shock bersengkongkol di hati dan pikiran kami.
Melalui informasi yang kami dapat dari saudara dan dengan penuh harap kami menemui ustadz massar di semarang untuk melaksanakan ruqyah bagi kedua anak kami. Subhanallah, terapi ruqyah jarak jauh telah membukakan pintu hati anak kami untuk memperbaiki jalannya yang salah.
Citra, Jawa Timur

Senin, 20 April 2015

Suami Kembali Sayang Keluarga



Aku hanya bisa mengucap syukur dengan perubahan sikap yang terjadi dengan suamiku kini pasca diruqyah oleh ustadz massar . Bagiku, suamiku kini adalah seorang imam yang baik dan menyayangi keluarga seperti yang kulihat dan kuharapkan. Segala perhatian dan kasih sayang yang dia tujukan untukku dan anakku semakin menunjukkan niatnya untuk memperbaiki segala khilaf yang pernah diperbuat.
Marah, kesal dan kecewa. Perasaan itulah yang kurasakan saat itu, ketika harus menerima kenyataan bahwa suamiku tega bermain hati dengan baby sitter anakku. Entah apa yang ada dibenaknya hingga dia tega meluluh lantahkan hati dan kepercayaanku selama ini. Begitu rapinya apa yang mereka lakukan tanpa bisa dicurigai olehku maupun yang lainnya.
Sejak saat itu, kehidupan rumah tanggaku seolah berputar  dari keadaan semula. Pertikaian demi pertikaian selalu mewarnai hidup kami. Bahkan tak jarang suamiku melayangkan pukulan saat terjadi adu mulut. Hingga terbesit dalam benakku untuk mengakhiri segalanya, tapi aku terlalu mencintainya, aku tak bisa pergi darinya dan membiarkan anakku ikut menanggung beban yang kurasa.
Ditengah keputusasaanku menghadapi sikap suami yang tak terkendali, aku teringat kembali dengan ustadz massar yang pernah menyembuhkan temanku dari penyakit jiwa dengan metode ruqyah. Mobil sedanku aku pacu dengan kecepatan tinggi karena aku ingin segera bertemu dengan beliau dan berharap akan ada keajaiban nantinya. Alhamdulillah, Allah mendengar doa dan jeritan hatiku selama ini. Bahtera rumah tanggaku yang hampir hancur dihempas badai akhirnya dapat diredakan. Semoga kesalahan suamiku dimasa lalu bisa dijadikan bahan renungan dan pelajaran untuk memperoleh hidup yang lebih baik.
Dewi , Semarang

Kamis, 16 April 2015

Semakin Percaya Diri



Semenjak menjalani terapi ruqyah diri yang dibimbing ustadz massar, saya semakin tampil percaya diri. Hal itu penting karena saya harus tampil mempesona dihadapan klien. Namun bagi saya memang bukan sekedar penampilan  yang utama, tapi juga harus smart. Terbukti saya juga mudah dalam mengambil sikap dan keputusan tepat. Ide-ide brilian bermunculan. Saya fokus pada bisnis jasa konsultan, konseptor dan spesialis pengembang F&B (Food & Beverages). Jadi, bagi pengusaha yang hendak membuka resto, saya akan bantu mulai dari perencanaan, desain, layout ruangan, kitchen equipment, menu makanan, sumber daya manusia , dan sebagainya.
Sebagai konsultan resto, saya bisa memberikan solusi atas permasalahan yang timbul dalam operasional resto , saya bisa memberikan solusi atas permasalahn yang timbul serta mampu memberi evaluasi objektif. Untuk bisa bekerja secara optimal, pikiran dan hati harus dalam keadaan tenang dan fres. Saya merasakannya setelah menjalani ruqyah, ada energi yang merasuk ketubuh yang berpengaruh terhadap tingkat konsentrasi.
Devi febriyanie nasution, semarang.