Kamis, 23 April 2015

Anak Salah Jalan



Keluarga yang saya bina bersama suami selama 20 tahun bisa dikatakan adem ayem dan harmonis. Tak ada masalah yang serius dan duri tajam yang menghadang. Limpahan materi dan kasih sayang mengalir deras seiring dengan lahirnya putra kembar kami. Selain menjadi anak yang patuh, mereka juga memiliki prestasi akademik yang gemilang dan bisa mengantarkan mereka mendapat beasiswa ke luar negeri.
Namun setelah satu tahun lamanya anakku tinggal di Afrika, kami mulai merasakan adanya perubahan yang dialami anak kami. Mulai dari tutur katanya yang kasar, susah diatur hingga membengkaknya tagihan kartu kredit dalam sebulan. Menurut beberapa informasi yang kami dapat, dia menjadi perokok aktif, sering mabuk-mabukkan dan bergaul dengan teman yang salah. Kami sangat kaget dan shock menghadapi kenyataan ini, anak kami telah salah jalan.
Setitik jalan tak kami temui sedikitpun karena semua usaha yang kami lakukan tak menuai hasil yang diharapkan. Semakin hari perasaan kami semakin tak menentu, bukan karena berkumpulnya rindu seperti biasanya melainkan kecemasan dan rasa shock bersengkongkol di hati dan pikiran kami.
Melalui informasi yang kami dapat dari saudara dan dengan penuh harap kami menemui ustadz massar di semarang untuk melaksanakan ruqyah bagi kedua anak kami. Subhanallah, terapi ruqyah jarak jauh telah membukakan pintu hati anak kami untuk memperbaiki jalannya yang salah.
Citra, Jawa Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar