Keluarga yang saya bina bersama suami selama 20 tahun
bisa dikatakan adem ayem dan harmonis. Tak ada masalah yang serius dan duri
tajam yang menghadang. Limpahan materi dan kasih sayang mengalir deras seiring
dengan lahirnya putra kembar kami. Selain menjadi anak yang patuh, mereka juga
memiliki prestasi akademik yang gemilang dan bisa mengantarkan mereka mendapat
beasiswa ke luar negeri.
Namun setelah satu tahun lamanya anakku tinggal di
Afrika, kami mulai merasakan adanya perubahan yang dialami anak kami. Mulai
dari tutur katanya yang kasar, susah diatur hingga membengkaknya tagihan kartu
kredit dalam sebulan. Menurut beberapa informasi yang kami dapat, dia menjadi
perokok aktif, sering mabuk-mabukkan dan bergaul dengan teman yang salah. Kami
sangat kaget dan shock menghadapi kenyataan ini, anak kami telah salah jalan.
Setitik jalan tak kami temui sedikitpun karena semua
usaha yang kami lakukan tak menuai hasil yang diharapkan. Semakin hari perasaan
kami semakin tak menentu, bukan karena berkumpulnya rindu seperti biasanya
melainkan kecemasan dan rasa shock bersengkongkol di hati dan pikiran kami.
Melalui informasi yang kami dapat dari saudara dan dengan
penuh harap kami menemui ustadz massar di semarang untuk melaksanakan ruqyah
bagi kedua anak kami. Subhanallah, terapi ruqyah jarak jauh telah membukakan
pintu hati anak kami untuk memperbaiki jalannya yang salah.
Citra, Jawa Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar