Aku
hanya bisa mengucap syukur dengan perubahan sikap yang terjadi dengan suamiku
kini pasca diruqyah oleh ustadz massar . Bagiku, suamiku kini adalah seorang
imam yang baik dan menyayangi keluarga seperti yang kulihat dan kuharapkan.
Segala perhatian dan kasih sayang yang dia tujukan untukku dan anakku semakin
menunjukkan niatnya untuk memperbaiki segala khilaf yang pernah diperbuat.
Marah,
kesal dan kecewa. Perasaan itulah yang kurasakan saat itu, ketika harus
menerima kenyataan bahwa suamiku tega bermain hati dengan baby sitter anakku.
Entah apa yang ada dibenaknya hingga dia tega meluluh lantahkan hati dan
kepercayaanku selama ini. Begitu rapinya apa yang mereka lakukan tanpa bisa
dicurigai olehku maupun yang lainnya.
Sejak
saat itu, kehidupan rumah tanggaku seolah berputar
dari keadaan semula. Pertikaian demi
pertikaian selalu mewarnai hidup kami. Bahkan tak jarang suamiku melayangkan
pukulan saat terjadi adu mulut. Hingga terbesit dalam benakku untuk mengakhiri
segalanya, tapi aku terlalu mencintainya, aku tak bisa pergi darinya dan
membiarkan anakku ikut menanggung beban yang kurasa.

Ditengah
keputusasaanku menghadapi sikap suami yang tak terkendali, aku teringat kembali
dengan ustadz massar yang pernah menyembuhkan temanku dari penyakit jiwa dengan
metode ruqyah. Mobil sedanku aku pacu dengan kecepatan tinggi karena aku ingin
segera bertemu dengan beliau dan berharap akan ada keajaiban nantinya.
Alhamdulillah, Allah mendengar doa dan jeritan hatiku selama ini. Bahtera rumah
tanggaku yang hampir hancur dihempas badai akhirnya dapat diredakan. Semoga
kesalahan suamiku dimasa lalu bisa dijadikan bahan renungan dan pelajaran untuk
memperoleh hidup yang lebih baik.
Dewi
, Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar