Sejak usaha meubel yang dijalankan suamiku mengalami
kebangkrutan beberapa tahun lalu, aku mencoba menyalurkan hobi memasakku dengan
merintis usaha nasi liwet dan nasi gudeg
dengan resep warisan dari orang tua.
Selama menjalankan usaha ini, berbagai cobaan telah kami lalui, mulai
dari sepinya pembeli hingga rumor tak sedap yang disebarkan pedagang lainnya
karena merasa tersaingi.
Puncaknya, pada
awal tahun 2013. selama hampir 4 bulan tak ada satupun pembeli yang datang
dan rasa masakanku juga berubah padahal saya selalu mengutamakan kwalitas rasa
dan penyajian makanan. Saya sempat merasa curiga dengan keadaan ini, apa
mungkin usaha saya ini disalahi orang? Tetapi saya tepis pikiran kotor itu
karena belum terbukti benar.
Dalam keadaan terdesak dan belum menemukan jalan keluar,
akhirnya saya mencoba berkonsultasi dan melaksanakan rukyah diri untuk
kami sekeluarga serta rukyah tempat usaha seperti yang dilakukan kakak
saat bisnis ikan tawarnya juga disalahi
orang. Ternyata dugaan saya selama ini benar, ada orang yang merasa tidak
senang dengan semakin majunya warung nasi liwet dan gudeg kami. Syukur Alhamdulillah doa kami terjawab juga,
beberapa bulan setelah melaksanakan rukyah di Ustadz massar, nasi liwet kami
kembali dipadati pembeli dan sering mendapat pesanan untuk berbagai acara. Kami
juga tak lupa dengan pesan ustadz massar untuk tidak menaruh dendam dan selalu
mendermakan sebagian harta kami untuk orang yang membutuhkan.
Endang, Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar