Saya seorang konsultan keuangan di perusahaan asing di Kota Kembang, adapun
pacar saya adalah seorang mahasiswi, anak tunggal dari kalangan keluarga berada
di kota yang sama dengan saya. Enam bulan lalu,
Keluarga pacar saya tertimpa musibah yaitu usaha papahnya yang selalu
dibanggakan bangkrut dan menyisakan banyak utang. Saya sendiri tidak mengetahui
secara pasti penyebab kebangkrutannya karena pacar saya tidak pernah bercerita terkait bisnis
papahnya, padahal secara teoritis saya bisa membantu meskipun hanya sedikit.
Kolepnya
usaha keluarga ternyata berdampak kepada perubahan perilaku pacar
saya. Dia lebih sering menuntut dan marah tanpa
alasan yang jelas. Usut punya usut ternyata dia belum bisa menerima kenyataan
bahwa keluarganya jatuh miskin. Saya selalu memberikannya pengertian dan
dukungan, akan tetapi himbauan saya hanyalah angin lalu baginya, alih-alih
dapat menenangkan, justru saya di ajak putus karena merasa dirinya sudah tidak
pantas lagi.
Singkat cerita , saya menemui Ustadz Massar di Semarang sesuai saran rekan
kerjaku di kantor. Setelah mengetahui inti
permasalahan, ustadz Massar menyuruh saya menghadapnya lagi dengan serta merta membawa pacar saya. Keesokan harinya saya menghadap beliau untuk kedua kalinya dan pacar
sayapun akhirnya dirukyah. Setelah itu, ustadz massar
memberikan arahan dan penjelasan yang sungguh menyejukkan hati kami, khususnya pacar saya
yang tertimpa musibah. Pada saat itu, reaksi pacar saya sungguh dramatis,
dirinya tak mampu lagi menahan air mata penyesalan
atas apa yang telah dilakukannya selama ini.
Atas izin Allah Swt, Alhamdulillah saat ini pacar saya kembali seperti sedia
kala.
Dirga, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar