Dengan menghisap
rokok dan ditemani secangkir kopi Tio berusaha menghilangkan kejenuhanya menunggu seseorang di sebuah Caffe langgananya. Saat
sedang menyeruput kopi tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara perempuan 40-tahunan.
"Hai sayang, lama ya nunggunya?, sorry tadi
kena macet dijalan" kata tante Silvi sembari duduk disamping Tio . Dengan cepat Tio menjawab," ga papa tante, ini juga aku
barusan datang kok", jadi kita ke Puncak
Tante?," sambung Tio.
"Ya jadi dong, tante kan udah banyak mengcancel agenda penting
minggu ini biar bisa seneng-seneng sama kamu di puncak sayang ,"
jawab tante Silvi manja.
Tante Silvi beruntung karena menjadi pemenang arisan
brondong dengan hadiah Tio. Karena pemuda ini merupakan muka baru, selain
itu juga tampan dan memiliki badan yang atletis. Arisan yang dilakukan
sekumpulan perempuan sosialita itu bisa dikatakan menjadi hobi menyenangkan
ditengah kurangnya keharmonisan rumah tangga mereka akibat lebih mengutamakan
karier masing-masing. Awal mulaTio terjun ke dunia Gigolo karena iming-iming
materi dari teman kosnya yang lebih dulu terjun ke dinua
tersebut dan juga karena tuntutan ekonomilah yang memaksa Tio akhirnya melakukan
pekerjaan haram itu, walaupun pada akhirnya ia menikmati juga dan terasa sulit
baginya untuk berhenti. Dari kebiasaan inilah kehidupan Tio berubah
drastis mulai dari rumah pribadi, mobil jazz, serta pundi-pundi uang dalam jumlah besar telah
dimilikinya.
Pengalaman yang
tak mungkin ia lupakan adalah saat arisan dimenangkan oleh Windy. Perempuan terkaya
diantara sekumpulan sosialita pecinta arisan brondong tersebut. Ia diajak berlibur bersama ke Eropa. Namun suatu
kejadian yang tak disangka-sangka dialami Tio hingga merubah kehidupanya kembali seperti dulu. Saat itu ia bersama Windy bermalam
disebuah hotel
berbintang lima. Suami Windy yang telah lama mengendus ulah istrinya tersebut menyuruh beberapa orang
kepercayaanya membuntuti istrinya. Saat Windy dan Tio dikamar, orang-orang
suruhan tersebut masuk dan menghajar Tio.
" Berani-beraninya kau mengganggu Bos kami “
bentak salah satu dari mereka sambil memukul perut Tio.
“ Awas ya !!!, kalau sampai kau ulangi lagi jangan harap kau
bisa bernapas lagi !!!," Ancam mereka.
Tio
yang merasa ketakutan dan bersalah hanya bisa
mengucapkan kata ampun dan berkata tak akan mengulangi lagi. Windypun dibawa
pulang paksa oleh mereka. Setelah kejadian itu, Tio menjadi shock dan
ketakutan kemudian berusaha menenangkan diri di suatu tempat yang jauh dari keramaian. Ditengah usahanya menenangkan diri, Tio baru menyadari kalau ternyata ia
menderita suatu penyakit kelamin akibat
seringnya melakukan hubungan lawan jenis berganti-ganti. Salah seorang warga yang merasa prihatin dengan kondisi Tio, menyarankan
untuk menemui seorang ustadz pakar rukyah ternama di Semarang yang dahulu
pernah menolongnya waktu Anaknya ketergantungan obat-obat terlarang. Melalui Beliau,
Tio pun akhirnya diterapi Rukyah
pembersihan diri dan jiwa agar penyakit dan kehidupan kelamnya tidak terulang
kembali. Sesungguhnya penyakit yang diderita Tio adalah
teguran dari Allah SWT terhadap apa yang selama ini telah dilakukannya. Tio sangat bersyukur masih diberi kesempatan untuk mengubah jalan
hidupnya yang pernah salah dan bisa lebih mendekatkan diri kepada Yang Maha
Kuasa.
Tanpa diduga, suami Windy juga menemui Sang Ustadz terkait perilaku istrinya.
Beliaupun menasehati untuk tidak hanya mengejar materi dan kedudukan saja namun
juga harus seimbang dalam membagi perhatian dalam keluarga." kebahagiaan adalah hidup sewajarnya
yang hanya dapat ditemukan dalam keluarga yang harmonis " jelas Beliau.
Untuk menghilangkan aura negative, Windy akhirnya juga di Rukyah oleh sang Ustad lewat
jarak jauh melalui foto yang dibawa suaminya.