Senin, 12 November 2012

Azab Cinta Terlarang




       Tujuh tahun sudah Beni( Bukan nama sebenarnya) menjalani hidup seorang diri.  Sebagai duda tanpa anak ,ia merasa kesepian yang mendalam. Terlebih sebagai laki-laki normal dan memiliki jabatan yang strategis di perusahaan, sosok seorang istri mempunyai peran penting dalam kehidupanya.  Untunglah seorang kawan yang prihatin dengan kondisinya mengenalkan dengan seorang janda cantik beranak dua yang juga bernasib sama denganya.  Awalnya,  Ria(bukan nama sebenarnya) , sang janda muda menunjukan sikap  dingin. Karena gigihnya perjuangan Beni, akhirnya mampu merontokan hati perempuan berumur 35 tahun tersebut. " kita sama-sama sudah merasakan pahit getirnya hidup,  terlebih kedua anakmu yang sedang tumbuh pastinya membutuhkan sosok seorang ayah, Aku melamarmu untuk masa depan kita dan anakmu", ucap Beni meyakinkan Ria. Gayung bersambut,tak disangka lamaran tersebut mendapat sambutan." Ia Mas,  aku terima lamaranmu ,  secepatnya kita menikah agar tidak ada fitnah yang timbul",  jawab Ria.
     Setelah menikah Ria dan kedua anaknya diboyong kerumah Beni.  Putri pertama Ria, yang berumur 18 tahun merasakan betul atas kehadiran sosok seorang ayah dalam hidupnya. Dea sering kali diantar ke kampus, mendapatkan nasehat-nasehat bijak yang kesemuanya itu tak pernah ia dapatkan sejak ayahnya meninggal 10 tahun yang lalu akibat penyakit jantung. Lambat laun kekaguman Dea terhadap ayah tirinya yang penyabar, bijak, dan dewasa terus tumbuh. Perasaan lain juga tumbuh di hati Beni melihat sosok Dea yang cantik dan sedang mekar-mekarnya.   Kedekatan mereka semakin lama semakin erat seakan tak terpisahkan, hal ini terlihat dari sikap Dea ketika pulang kerumah, pasti Benilah yang dicari terlebih dulu.  Walaupun Beni Sibuk dengan pekerjaannya di kantor tetapi dia selalu meluangkan waktu untuk mendengar  keluh kesah Dea. Segala sesuatu kejadian di kampus ia ceritakan, bahkan tentang teman-tema lelaki yang menyukainya. Tentu hal itu semakin meyenangkan hati Ria sebagai ibu Dea,  karena kehadiran suami barunya sudah diterima dengan baik oleh anak-anaknya. Ia tak menyadari jika kedekatan  antara anak dan suaminya mulai ada yang tak sewajarnya.
 Mimik kecemburuan Beni terlihat saat teman laki-laki Dea main kerumah. 
" Dea,  tadi pacarmu ya?”,  tanya Beni penuh selidik. 
"Ada deh,  pengen tau aja si papa ini ",  jawab Dea sekenanya.  Dalam hati sebenarnya Dea merasakan rasa kecemburuan ayahnya.
 Suatu kejadian yang tidak pantas akhirnya terjadi saat Ria dan Dandy adik lelaki Dea yang berumur sepuluh tahun pergi ke Indramayu menjenguk saudara yang sakit. Beni dan Dea yang ditinggal dirumah menjadi tak terkontrol.  Dari hanya saling bercanda dikamar sampai akhirnya kesadaran mereka menjadi buta yang berujung pada perzinaan.  Berawal dari kejadian itulah keduanya sering kali mengulangi perbuatan hina tersebut.
Akhirnya suatu kejadian besar menyadarkan kedua insan yang melakukan perbuatan terlarang tersebut.  Beni terkena penyakit aneh yang membuat ia harus dirawat di RS hingga berminggu-minggu.  Bahkan saat di bawa berobat keluar negri penyakitnyapun sulit untuk dijelaskan. Semetara itu si Dea juga mengalami kejadian yang hampir sama.  Bahkan ia terpaksa harus meninggalkan ujian semesternya karena harus dirawat. Karena belum juga mendapatkan kesembuhan akhirnya Ria berinisiatif  berkonsultasi atas penyakit suami dan juga anaknya kepada  Ustadz Massar , seorang pakar ruqyah ternama di Semarang.  Dihadapan Sang ustadz dan juga istrinya, akhirnya Beni mengakui semua perbuatan yang telah dilakukannya bersama Dea.  Hati Ria bagai disambar petir kala mendengar pengakuan suaminya.  Dia tak menyangka kalau Beni setega itu kepada dirinya , Ustadz Massar pun meminta kepada Beni dan Dea untuk bertobat dan meminta maaf kepada Tuhan dan juga Ria. Karena perasaan sayangnya pada anak dan suaminya maka iapun berusaha ikhlas memaafkan meraka asalkan mereka berjanji untuk tidak mengulanginya.  Beberapa saat kemudian Ustadz pun meruqyah Beni dan anak tirinya.  Setelah  beberapa kali dilakukan terapy ruqyah ,kesehatan mereka menunjukan perkembangan positif. "Minta ampunlah kepada Tuhan karena Dia Maha Pengampun” . Dalam Hadist dijelaskan, "anak Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai langit, kemudian kalian memohon ampun kepadaKu, niscaya Aku akan mengampuni semua dosa yang telah kalian lakukan tanpa Kupedulikan. Hai anak Adam, seandainya kalian datang kepada-Ku dengan membawa dosa-dosa sepenuh bumi, kemudian kalian datang tanpa mempersekutukan Aku dengan sesuatupun, niscaya Aku akan datang dengan membawa ampunan sepenuh bumi.” (HR Tirmidzi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar