Selasa, 02 September 2014

Ruqyah dan Perbaikan Mental


Maraknya berita tentang penculikan di televisi ternyata telah menginspirasi segelintir orang untuk melakukan kejahatan serupa. Adalah Suhardi (40) salah seorang pengusaha kayu asal Kalimantan tidak menyangka akan menjadi korban dari orang-orang yang ingin kaya dengan cara instan tersebut.
Peristiwa itu bermula dari kelalain Keyla , sapaan akrab istri Suhardi yang terlambat menjemput putrinya di sekolah. Namun, peluang itu ternyata dimanfaatkan penculik yang telah lama melakukan pengintaian. “Bunga pulang sama om ya, mamah gak bisa jemput” bujuk penculik. “Ia om, tapi Bunga jajan dulu ya“ dengan polosnya anak kelas 1 SD tersebut menjawab. Tanpa ada kesulitan, penculik dapat dengan mudah mengambil bunga dan menyekapnya disebuah rumah.
Dengan perasaan cemas Keyla segera menghubungi beberapa saudaranya termasuk suaminya berharap merekalah yang menjemput Bunga karena mendapati keadaan sekolah yang sudah sepi dan kosong, Ternyata tidak!! .
 “Papah tolong Bunga, Bunga takut ”Rintihan bunga, putri semata wayang Suhardi ditelepon.
“Bunga... bunga ini papah sayang... bunga ada dimana???” Tanya Suhardi mulai panik.
Kalo kamu mau nyawa putrimu selamat, jangan coba-coba lapor polisi dan ikuti perintah kami maka semuanya akan aman.” gertak penculik dan kontakpun putus.
Hati Terguncang
Hari berganti hari, malam pun kian berlalu, hilangnya kontak dengan si penculik dan anaknya telah membuat mata Suhardi dan Keyla seakan enggan terpejam teringat nasib putrinya yang malang. Peristiwa tersebut juga mengguncang batin keluarga Suhardi, merasa serba salah dan tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa, hanya bisa berpasrah kepada Yang Maha Kuasa. Dengan perasaan kalut, Suhardi berusaha menemui Ustadz Massar di Semarang. “Ustadz kami mohon doanya semoga kami sekeluarga diberikan jalan keluar dan diberi kekuatan” pinta Suhardi.
Allah Maha Mendengar, Tidak berselang lama tepat 1 minggu setelah bunga diculik, Suhardi mendapatkan laporan tentang keberadaan Bunga dari pihak sekolah yang merasa curiga saat Bunga dijemput oleh orang lain yang mengaku kerabat dekat Suhardi. Atas bantuan warga akhirnya Bunga dapat diselamatkan. “Bunga baik-baik saja sayang? ” Tanya Suhardi. alih-alih ada kebahagiaan, Bunga terlihat trauma dan tertekan.  
Tak ayal, Bunga sering merasa ketakutan dan mengalami gangguan tidur. Merasa ada kelainan dengan mentalnya, akhirnya Suhardi meminta pertolongan lagi kepada Ustadz Massar. “Ustadz tolong anak saya, sepertinya dia trauma akut” tuturnya. “Upayakan sesering mungkin mengajaknya bicara agar pikirannya tidak kosong dan jangan mengasingkannya dari kehidupan sosial agar tidak terus berada dalam ketakutan dan sulit lepas dari masa trauma cukup awasi sewajarnya saja.” Nasehat sang Ustadz setelah merukyah diri Bunga. Beberapa minggu pasca terapi Rukyah, perlahan namun pasti semangat bunga mulai tumbuh, Diapun mulai mendapatkan keceriaannya lagi dan mau bergaul dengan teman-tamannya seperti sedia kala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar