Jumat, 28 November 2014

Selamat dari guna-guna




Aku bersma keluarga besarku sudah sejak lama berwiraswasta. Diantaranya adalah kelapa sawit yang revitalisasi dengan perusahaan-perusahaan sawit yang ada di Pangkalan Bun , Bengkulu, dan Jambi.  Ditengah kesuksesan kami banyak beberapa saingan bisnis yang iri hati dengan mengguna-gunai keluargaku tanpa kusadari. Anak-anakku dan 3 saudaraku meninggal semua dengan hasil ronsen didalam perut ada gunting.
Kemudian aku meminta tolong ke beberapa ustadz yang aku kenal, aku disarankan membaca surat Al Falaq, An Nas, Al Ikhlas dan ayat kursi. Selang 3 hari kemudian dari salah satu ustadz tersebut menyarankan aku agar sowan ke ustadz ahli ruqyah disemarang, yakni Ustadz Massar. Setelah aku diruqyah beberapa kali setiap 1 minggu sekali, aku meminta beliau agar berkenan meruqyah tempat tinggal kami. alhamdulillah atas izin Allah SWT dan bantuan doa ruqyah beliiau mulai saat itu dan sampai sekarang tidak terjadi hal-hal aneh lagi.
Zaenad Assegaf, Banjarmasin.

Jumat, 21 November 2014

Bertemu Jodoh Setelah Diruqyah


Aku adalah wanita karier yang cukup matang, di usia muda aku telah bisa menduduki jabatan manager pemasaran di perusahaan kontraktor tempatku bekerja, tetapi tidak dengan kisah cintaku, hingga  usiaku menginjak kepala 4 jodoh yang ku harapkan belum juga datang. Mungkin karena aku  selalu menutup diri pada setiap laki-laki yang mencoba mendekatiku.  Dulu aku  pernah menjalin kasih dengan seorang laki-laki teman sekampus. Hubungan kami sangat dekat dan dia berjanji segera menikahiku sampai akhirnya aku hamil, dan dia tak mau bertanggung jawab dengan alasan masih belum siap untuk menikah. Akhirnya dengan sekuat tenaga aku melahirkan bayiku seorang diri dan setelah itu aku titipkan pada saudaraku di kampung. Sejak saat itu aku hanya fokus berkarier dan berusaha membuang jauh-jauh pikiran untuk menikah. 
Akan tetapi akhir-akhir ini, Ibuku selalu mendorongku untuk segera menikah karena Ibu sudah semakin tua dan beliau ingin melihatku menikah sebelum ajal menjemputnya. Demi menyenangkan hati,  akhirnya aku bersedia dicarikan calon suami seperti harapannya tetapi hingga sekarang tak juga ada yang pas dihatiku. Tak mau menyerah pada keadaan, ibu membawaku ke tempat praktek ustadz Massar di Semarang untuk meruqyah diriku. Alhamdulillah setelah beberapa kali di ruqyah sekarang hatiku mulai bisa membuka diri terhadap laki-laki. Insya Allah akhir tahun ini aku akan segera menikah dengan pemuda pilihan ibuku. Mohon doa restunya
Rk, Bandung

Senin, 17 November 2014

Berkah Mensyukuri Nikmat



Sebut saja aku Bagas sebelum aku bertemu dengan Ustadz Massar, aku merasa Allah Swt tidak adil kepadaku. Tak ada harta yang bisa aku nikmati dan kubanggakan terlebih seorang kekasih ataupun istri tempatku berkeluh kesah bahkan usaha loundry yang selama ini kujalani kian lesu.
Sampai akhirnya aku di pertemukan dengan Yanto teman lamaku
di Korea dulu saat kami masih sama-sama sebagai seorang TKI disana. Olehnya aku diajak menemui Ustadz Massar seorang pakar agama yang ahli
dalam merukyah di Semarang. Sebelumnya Yanto juga pernah meminta tolong
kepada beliau untuk masalah Rumah tangganya yang diambang kehancuran
karena adanya orang ketiga.  
Ketika aku menemui ustadz massar, kesan pertama saya adalah keteduhan. Saat itu aku bisa dengan tenang menceritakan permasalahan yang kualami. Menurut beliau, apa yang terjadi pada diriku saat itu dikarenakan kurang bersyukur kepada Allah Swt. Aku sempat disuruh merenung dan bermuhasabah diri,aku baru sadar bahwa apa yang disampaikan ustadz massar adalah benar untuk kemudian beliau meruqyah diriku. Entah kenapa setelah diruqyah, aku merasa terbebas dari beban dan hati ini selalu ingat dengan Yang Maha Kuasa.
Selanjutnya ustadz massar menyuruhku untuk memulai bisnis dengan cara nabawi. Meski sempat bingung dengan istilah yang asing tersebut, namun akhirnya aku mulai memahaminya setelah secara perlahan ustadz massar memberikan pengertian tentang istilah tersebut.Tanpa menunggu waktu lama akupun mulai mempraktekan dan mengamalkan apa yang beliau arahkan. Alhamdulillah, usaha saya menuai kesuksesan dan tak lama setelah itu aku bertemu jodohku seorang santri yang cantik dan sholehah. Apa yang telah terjadi kepadaku semoga menjadi pelajaran bagi kawan-kawan umat islam yang lain.Terima kasih buat Ustadz Massar atas arahan dan bimbingannya.
Bagas, Pati

Selasa, 11 November 2014

Mengatasi Anak Salah Pergaulan



                Saya seorang ibu rumah tangga sekaligus wanita karier. Adapun pekerjaan suami saya sebagai pebisnis. Karena kesibukan masing-masing, kami kurang memperhatikan kedua putra kami yang sudah mulai beranjak dewasa. Putra pertama bernama Septian Pradana sedang kuliah semester dua. Sedangkan yang kedua, Dwi Ardian baru kelas dua SMA. Keduanya terlihat sangat penurut di hadapan kami, sampai akhirnya kami mendapatkan kabar yang mengagetkan bahwa kedua anak kami terlibat dengan obat-obatan terlarang.
            Awalnya mereka tidak mengaku. Kami tidak kekurangan akal yakni membatasi berbagai fasilitas dan uang jajan mereka. Alih-alih bertaubat, beberapa barang berharga di rumah banyak yang hilang. Setelah terus dipaksa dan diinterogasi, keduanya mengaku telah mengambil dan menjual barang-barang tersebut. Parahnya lagi, mereka mengaku telah menjadi pecandu dan justru menyalahkan kami.
            Melihat realita seperti  itu, saya dan suami tidak tahu harus bagaimana. Sampai akhirnya diberitahu oleh sanak famili untuk berobat kepada Ustadz Massar, seorang ahli rukyah asal Semarang. Kami sekeluarga lalu datang menemui beliau. Septian dan Dwi langsung diterapi rukyah dan diberi nasihat. Setelah itu, ternyata sedikit demi sedikit sikap keduanya berubah. Maka untuk memastikan kesembuhan mereka, kami membawanya kembali ke Ustadz Massar. Setelah beberapa kali diterapi, atas izin Allah, kedua putra kami sembuh total. Sekarang mereka rajin sholat dan mengaji. Prestasi di sekolah juga tidak mengecewakan. Terima kasih Ustadz. 
                                                                        Tia, Jakarta

Selasa, 04 November 2014

Ruqyah dan Perbaikan Diri



Aku yakin banyak orang yang memandang jijik pada temanku jika mereka tahu siapa dia dan apa yang telah dilakukannya. Dia adalah seorang wanita tuna susila. Ternyata dis melakukan itu karena keterpaksaan dan trauma masa lalunya.
Ia mengaku perlakukan tidak senonoh oleh temabn-temanya. Sifatnya semakin tak terkendali karena tak ada lagi keluarga sdan sanak saudara yang peduli lagi denganya.
                                                                                                                                                                                                       
Dia mulai menyukai dunia malam yang seakan menjadi menu utama dengan dalih mengobati kekecewaannya. dan goresan luka dalam hatinya yang disembunyikan dibalik senyum yang dipaksakan.
Akhirnya Diapun berujar ingin bertaubat dan menjalani hidup ini dengan tenang sebelum ajal menjemputnya. Jiwaku senang sekaligus resah mendengar kisahnya, dengan perasaan ragu dan gelisah yang masih menggelayut dalam hatiku terkait keinginannya untuk berubah, aku mengajaknya ke Semarang untuk bertemu Ustadz Massar.
“apa yang menimpamu adalah sebuah kesalahan dan dosa, untuk menebusnya kamu harus kembali kepada-Nya dan bertaubat.” Ujar Ustadz Massar usai berkonsultasi. Diapun segera dirukyah dan melaksanakan solat taubat atas perbuatannya. Seakan tak bisa dibendung lagi, dia menangis sejadi-jadinya menyesali kebodohannya. Dia berjanji akanlebih  menjaga hati dan sikapnya dengan menutup semua auratnya dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
Clara, Pekan Baru