Selasa, 10 Februari 2015

Memajukan Usaha Baru



Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, ayah dan ibuku membuka usaha Tahu Gimbal disamping mengelola beberapa kontrakan rumah. Walaupun warung kami hanya berukuran sedang tetapi cukup ramai setiap harinya terlebih jika hari libur bisa buka sampai jam 12 malam. Alhamdulillah dari hasil tersebut kami dapat hidup berkecukupan dan akupun bisa sampai ke perguruan tinggi. Sayangnya,beberapa minggu yang lalu warung kami terkena proyek pelebaran jalan dan harus pindah. Satu bulan setelah kepindahan kami, warung berubah menjadi sepi meskipun kami telah menginformasikan kepindahan kami.
Dari awal, seluruh anggota keluarga memang merasakan aura negative (tidak nyaman). Akan tetapi apalah daya, sebagai orang lemah kami hanya bisa pasrah atas apa yang dijanjikan pemerintah, meskipun tidak jarang mereka menipu.
Dengan susah payah kami mencoba mencari formulasi untuk mendapatkan keuntungan yang sama dengan warung yang dulu, akan tetapi sia-sia. Suatu ketika kami pernah berkonsultasi dengan seorang para normal dan diberi sebuah azimat. Alih-alih terjadi perubahan, sebaliknya usaha kami tambah terpuruk dan aura negative juga semakin terasa.
Dengan perasaan gamang dan gundah gulana kami mencoba untuk bangkit dan Allah menunjukkan jalan keluarnya. Lewat salah satu kerabat, kami disarankan datang ketempat praktek ustadz massar di semarang. Alhamdulillah, setelah melaksanakan rukyah diri dan tempat usaha(warung) , jiwa kami terasa tenang dan damai. Belum berhenti sampai  di situ, perlahan-lahan warung kami kembali bergeliat dan para pelangganpun kembali singgah ke warung kami.
Lasmini - Blora


Tidak ada komentar:

Posting Komentar