Untuk
mencukupi kebutuhan keluarga, ayah dan ibuku membuka
usaha Tahu Gimbal disamping
mengelola beberapa kontrakan rumah. Walaupun warung kami hanya berukuran sedang tetapi cukup ramai setiap harinya terlebih jika
hari libur bisa buka sampai jam 12 malam. Alhamdulillah dari hasil tersebut kami dapat
hidup berkecukupan dan akupun bisa sampai ke perguruan tinggi. Sayangnya,beberapa minggu yang lalu
warung kami terkena
proyek pelebaran jalan dan harus pindah. Satu bulan setelah kepindahan kami, warung berubah
menjadi sepi meskipun kami telah menginformasikan kepindahan kami.
Dari
awal, seluruh anggota keluarga memang merasakan aura negative (tidak nyaman).
Akan tetapi apalah daya, sebagai orang lemah kami hanya bisa pasrah atas apa
yang dijanjikan pemerintah, meskipun tidak jarang mereka menipu.
Dengan susah payah kami
mencoba mencari formulasi untuk mendapatkan keuntungan yang sama dengan warung yang
dulu, akan tetapi sia-sia. Suatu ketika kami pernah berkonsultasi dengan seorang para normal dan diberi
sebuah azimat. Alih-alih terjadi perubahan,
sebaliknya usaha kami tambah terpuruk dan aura negative juga semakin terasa.
Dengan
perasaan gamang dan gundah gulana kami mencoba untuk bangkit dan Allah
menunjukkan jalan keluarnya. Lewat salah satu kerabat, kami disarankan datang ketempat praktek ustadz massar di semarang. Alhamdulillah, setelah
melaksanakan rukyah diri dan tempat usaha(warung) , jiwa kami terasa tenang dan damai. Belum berhenti
sampai di situ, perlahan-lahan warung kami kembali bergeliat
dan para pelangganpun kembali singgah ke warung kami.
Lasmini - Blora
Tidak ada komentar:
Posting Komentar