Selasa, 26 Mei 2015

Merukyah Rumah Angker



Kami merupakan sepasang pengantin baru yang mendapatkan hadiah rumah mewah lengkap dengan pembantu dan juga supir pribadi. Namun, baru 2 bulan menempati rumah dikawasan elit tersebut kami tidak merasakan adanya suasana nyaman dan tenang seperti yang kami harapkan. Setiap malam kami seperti mendengar ada orang yang berteriak-teriak meminta tolong, bahkan istriku pernah melihat bayangan berkelebat di salah satu kamar belakang. Meskipun kami orang yang taat beragama dan tak percaya akan hal-hal semacam itu, semakin lama kami merasa jengah dibuatnya. Setelah meminta pengertian orangtua, dengan berat hati kami putuskan untuk menjual rumah tersebut.
Sudah hampir 6 bulan rumah tersebut kami tawarkan tetapi tak satupun ada yang membelinya. Saat kami hampir putus asa, salah satu tetangga yang telah berhasil menjual salah satu rumahnya setelah melaksanakan rukyah tempat yang dibimbing ustadz massar, menyarankan kami untuk segera menemuinya juga agar kami dapat segera menjual rumah kami dengan harga tinggi seperti apa yang pernah dirasakannya dulu.
Tanpa berlama-lama ustadz Massar segera meruqyah rumah kami, sesaat setelah kami berkonsultasi. Usut punya usut, ternyata tanah rumah kami pernah dijadikan rumah bersalin untuk aborsi dan salah satu pasiennya yang meninggal dikubur di halaman belakang.
Alhamdulillah, setelah rumah kami di bersihkan oleh ustadz Massar dengan doa-doa ruqyah, tepatnya satu bulan kemudian, ada yang menawar dan berminat membelinya dengan harga tinggi. Terima kasih banyak Ustadz.
Beni, Jakarta

Jumat, 22 Mei 2015

Kesuksesan bisnis Emas



Pamanku merupakan salah satu pengrajin industri kerajinan emas dan perak ternama di Jawa Timur. Usahanya sendiri merupakan warisan turun temurun, selain itu paman juga mempunyai keahlian teknik pembuatan emas perak yang berbeda dengan bisnis emas yang lain.
Belum diketahui sebabnya, hampir dua tahun terakhir usaha industri paman mengalami kelesuan. Meskipun secara mekanisme pasar, harga emas tidak ada masalah, usahanya tetap tidak berkembang tapi sebaliknya mengalami kemunduran pemasaran. Pada akhirnya paman harus menerima kenyataan bahwa usaha yang telah berumur hampir setengah abad harus terpuruk di tangannya. 
Tidak dipungkiri bahwa persaingan industri kerajinan emas dan perak pada saat ini sangat ketat dan butuh ekstra kerja keras jika ingin tetap survive, terlebih banyak bisnis investasi emas batangan yang secara tidak langsung telah mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pembelian emas hias, seperti cincin, kalung, dll.
Setiap hari paman menyalahkan diri sendiri dan hampir putus asa, sampai akhirnya paman disarankan oleh salah satu pelanggan untuk menemui Ustadz Massar, seorang ustadz yang ahli dalam meruqyah di Semarang. Menurut Beliau, ada beberapa orang yang tidak senang dengan usaha paman dan menginginkan usaha tersebut bangkrut.
Tanpa berdialog panjang paman menyetujui dan mempersilahkan ustadz massar untuk meruqyah diri paman dan tempat usahanya. Beliau juga menyarankan paman untuk menjalankan ibadah dan taat terhadap agama. Kesadaranpun mulai merasuk pada dirinya, bahwa selama ini paman terlalu sibuk memikirkan keuntungan dunia semata. Beberapa minggu berlalu, sedikit demi sedikit usaha paman mulai bangkit kembali. Para pelanggan mulai berdatangan dan memesan berbagai bentuk produk yang ditawarkan.
Agung, Jawa Timur

Jumat, 15 Mei 2015

Sabar Menanti jodoh



Aku seorang karyawati pada salah satu maskapai penerbangan di Jogya. Dari dulu aku tidak pernah punya pacar serius karena aku terlalu sibuk dengan pekerjaan. Tak terasa aku telah menjadi gadis tua  dan tetap perawan di usia 32 tahun. Sejak lama ayah ibuku memintaku untuk segera menikah, akan tetapi karena belum ada jodohnya merekapun akhirnya menyerah. Pernah suatu ketika ayah menjodohkanku dengan anak rekan relasinya namun setelah beberapa bulan menjalani hubungan tersebut, kami memutuskan untuk berpisah karena perbedaan prinsip hidup. Tak ayal, rencana pernikahan yang telah disusun rapipun batal total. Beruntung semua peristiwa itu tidak berdampak serius pada bisnis ayah.
Sampai akhirnya aku sadar, menyerah dan memasrahkan segala permasalahan hidupku hanya kepada Allah. Aku menjadi sulit tidur dengan nyenyak setiap malam. Dalam keadaan sunyi,senyap dan sepi aku beranjak mengambil air wudhu, melakukan sholat malam dengan tangis pilu memohon petunjuk Allah SWT. Beberapa hari kemudian , ayah dan ibuku mengajakku ke Semarang untuk berkonsultasi dengan Ustadz Massar, seorang Ustadz yang ahli dalam merukyah. Pertemuan yang singkat namun berkesan itu telah membuka mata hatiku. Selain hati menjadi tenang, ibadahkupun menjadi lebih khusyuk. Aku juga semakin yakin dengan penuturan Ustadz Massar bahwa setiap manusia telah diciptakan berpasang-pasangan tinggal bagaimana kita menyikapinya. Alhamdulillah berkat kesabaran dan keikhlasanku, jodoh itu akhirnya datang menjemputku. Ustadz Massar, terimakasih untuk semuanya.
Paramitha, Jogya.

Rabu, 13 Mei 2015

Sabar menanti momongan



Memiliki seorang anak merupakan impian semua pasangan suami istri yang telah menikah. Disamping sebagai anugerah, kehadiran anak ditengah keluarga juga diharapkan dapat mempererat dan mengharmoniskan hubungan kekeluargaan. Akan tetapi untuk urusan itu, nampaknya kami harus lebih bersabar dan terus berikhtiar tiada henti agar segera mendapatkan anugerah tersebut. Saya dan suami sudah menikah hampir 11 tahun namun sampai sekarang kami belum juga diberi kepercayaan oleh Yang Maha Pemberi untuk memiliki keturunan. lain halnya dengan adik saya yang sudah memiliki tiga orang anak yang lucu-lucu disaat usia pernikahan mereka masih terbilang baru.
Menghadapi segala pertanyaan yang bertubi-tubi dilayangkan membuat kami semakin gelisah. Karena terlalu stres kami bahkan menyalahkan Tuhan yang telah berbuat tak adil terhadap rumah tangga kami dengan belum adanya seorang anak ditengah keluarga kecil kami. semakin hari hubungan ku dengan suami semakin hambar dan tak lagi nyaman seperti sebelumnya. Suami mulai uring-uringan dan lebih sensitif terlebih jika menyinggung soal anak. Akupun demikian, rasa takut akan ditinggalkan suami membuatku lebih posesif hingga selalu menaruh curiga terhadapnya. situasi itupun semakin memperburuk hubunganku dengan suami sampai akhirnya salah satu temanku menyarankan agar berkonsultasi dengan ustadz massar. Alhamdulillah, tak lama setelah itu aku dinyatakan hamil, usaha dzahir dan batin yang aku dan suamiku jalani sesuai apa yang disarankan ustadz massar telah berbuah kebahagiaan tak hanya bagi kami akan tetapi juga keluarga besar dan teman-temanku. Semoga kehamilanku ini dapat terus terjaga sampai tiba saat nya buah hatiku lahir kedua ini.
Azizah, Jepara

Jumat, 08 Mei 2015

Memperbaiki Kekhilafan



Dulu aku pernah melakukan dosa besar yang mungkin tak termaafkan, Suatu kejadian yang hingga saat ini masih menyisakan penyesalan yang begitu dalam. Ketika aku berumur 5 tahun ayakku mengangkat seorang anak perempuan berumur 2 tahun  karena orang tuanya yang merupakan teman lama ayahku meninggal dalam kecelakaan pesawat. 20 tahun berlalu, tanpa kusadari kebersamaan kami selama ini telah menumbuhkan benih-benih cinta dan rasa ingin memiliki seutuhnya. Bahkan perasaan cemburu sering kali muncul saat dia didekati teman lelakinya. Celakanya perasaan ini bertepuk sebelah tangan karena dia hanya menganggapku sebagai kakaknya sendiri. Disaat perasaan sakit hati dan kecewa masih menguasaiku, dengan mudah aku terbujuk bisikan dan rayuan syetan untuk segera memiliki adikku seutuhnya bagaimanapun caranya. Ya !, Aku telah berhasil merampas mahkota adikku ketika orangtuaku sedang berlibur ke Amerika. Mengetahui perbuatanku tersebut orangtuaku shock dan marah besar bahkan mereka tega mengusirku dari rumah meskipun aku adalah anak kandung mereka. Ribuan kata maaf yang aku ucapkan tak mampu mengobati luka yang aku tanam. Suatu ketika aku membaca tabloid kisah hikmah dan menemukan rubric ini, akupun segera menemui Ustadz Massar di Semarang selain ingin dirukyah, aku juga meminta bantuan dan bimbingan untuk bertobat. Dengan kesungguhan dan kerja kerasku meyakinkan mereka akan perubahan dan niat baikku, pintu maaf untukku akhirnya terbuka. Kini aku telah menikah dengan adik angkatku sebagai wujud tanggung jawabku kepadanya.
NN, Jateng