Jumat, 15 Mei 2015

Sabar Menanti jodoh



Aku seorang karyawati pada salah satu maskapai penerbangan di Jogya. Dari dulu aku tidak pernah punya pacar serius karena aku terlalu sibuk dengan pekerjaan. Tak terasa aku telah menjadi gadis tua  dan tetap perawan di usia 32 tahun. Sejak lama ayah ibuku memintaku untuk segera menikah, akan tetapi karena belum ada jodohnya merekapun akhirnya menyerah. Pernah suatu ketika ayah menjodohkanku dengan anak rekan relasinya namun setelah beberapa bulan menjalani hubungan tersebut, kami memutuskan untuk berpisah karena perbedaan prinsip hidup. Tak ayal, rencana pernikahan yang telah disusun rapipun batal total. Beruntung semua peristiwa itu tidak berdampak serius pada bisnis ayah.
Sampai akhirnya aku sadar, menyerah dan memasrahkan segala permasalahan hidupku hanya kepada Allah. Aku menjadi sulit tidur dengan nyenyak setiap malam. Dalam keadaan sunyi,senyap dan sepi aku beranjak mengambil air wudhu, melakukan sholat malam dengan tangis pilu memohon petunjuk Allah SWT. Beberapa hari kemudian , ayah dan ibuku mengajakku ke Semarang untuk berkonsultasi dengan Ustadz Massar, seorang Ustadz yang ahli dalam merukyah. Pertemuan yang singkat namun berkesan itu telah membuka mata hatiku. Selain hati menjadi tenang, ibadahkupun menjadi lebih khusyuk. Aku juga semakin yakin dengan penuturan Ustadz Massar bahwa setiap manusia telah diciptakan berpasang-pasangan tinggal bagaimana kita menyikapinya. Alhamdulillah berkat kesabaran dan keikhlasanku, jodoh itu akhirnya datang menjemputku. Ustadz Massar, terimakasih untuk semuanya.
Paramitha, Jogya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar