Sabtu, 21 Juli 2012

Kaya Akibat Hutang



           Sebut saja Indra (bukan nama sebenarnya) seorang bisnismen yang mempunyai banyak perusahaan, mulai dari swalayan sampai peternakan. Dengan gayanya yang parlente, semua orang tidak akan mengira bahwa dia berasal dari orang yang pas-pasan. Kelebihan yang dimilikinya hanyalah jiwa berani menanggung resiko dan tanggung jawab.
            Berasal dari desa ke kota, Indra sangat asing dengan modernisasi. Dengan segala keterbatasan dia ikut salah seorang kenalan yang kebetulan menjadi bosnya. Merasa percaya, Indra diangkat sebagai sekretaris ”Bos tolong ajarkan bagaimana caranya menjadi sukses”. Gurau Indra.”Yang penting kamu harus berani dan memaksimalkan apa yang ada dalam diri kamu” jawab sang bos dengan sedikit tersenyum.
            Setelah bekerja selama dua tahun, Indra merasa dirinya sudah bisa memulai usahanya sendiri ”Bos saya pamit untuk mencoba membuka usaha sendiri”, kamu sudah yakin?” ”sudah Bos dengan pengalaman selama dua tahun ini saya yakin bisa membuka usaha sendiri”. Meskipun tanpa modal yang banyak, Indra ngotot untuk membuka usaha sendiri. ”Hati-hati, persaingan dalam ekonomi sekarang sangatlah keras, ingat apa yang telah aku sampaikan”. Pesan sang Bos.
           
Awal yang berat
            Atas saran Bos bahwa hidup harus berani menanggung resiko, Indra nekat meminjam modal ke kepada sebuah Bank Nasional untuk membuka usaha toko garmen, tidak tanggung-tanggung Indra meminjam sebesar dua milyar dengan jaminan tanah orang tuanya dikampung halaman. ”Bapak, Ibu, Indra minta restunya untuk membuka usaha di Jakarta, percayakan semua sama Indra”ungkapnya.
"yang penting kowe tenanan nang, jangan lupa banyak doa”. Nasehat orang tuanya, yang kebetulan orang Jawa.
            Setelah berjalan selama dua bulan, Indra mulai kesulitan memanage perusahaannya. Apalagi tagihan Bank harus dilunasi, Indra mulai kelimpungan. ”Yan tolong hutangi aku 10 juta untuk membayar bank” pintanya. ”oke aku pinjamkan, tetapi syaratnya ada bunga pinjaman, ya tentunya tidak sebesar di Bank”, karena terpaksa Indra menyanggupi.
            Hampir tiga bulan Indra menjalaninya, namun usahanya belum memperlihatkan perkembangan. Indra semakin tertekan.”Bos boleh saya meminjam uang?”, Indra teringat akan Bosnya. ”Boleh asal kamu membayar dua kali lipat” ”kok bisa Bos, kenapa tidak membantu saya” ini pelajaran untuk kamu, siapa suruh kamu membuka usaha sendiri”. Bagai disambar petir Indra hanya bisa menyesal.
            Sekarang semuanya telah terlanjur, Indra harus bekerja keras melunasi hutang-hutangnya. Karena usahanya semakin terpuruk, akhirnya Indra harus merelakan sawah milik kedua orang tuanya disita pihak Bank. Dalam keputusasaan Indra hanya bisa pasrah. Sampai salah satu temannya menyarankan untuk mendatangi Ustadz Massar di Semarang, selain beliau ahli rukyah, beliau juga ahli dalam usaha sukses ala nabawi.

Titik Terang
            Tanpa pikir panjang Indra mendatangi Ustadz Massar untuk meminta petunjuk jalan keluar.”Ustadz terus terang, permasalahan saya ini sangat pelik. Sekarang saya hanya bisa pasrah, saya terbelit hutang ustadz sedangkan perusahaan saya masih belum berkembang”ujarnya.”yang penting kamu tetap tabah dan tawakal, semua permasalahan pasti ada jalan keluarnya dan yang lebih penting dari itu semua tentunya doa”. Nasehat Ustadz Massar.
            Mendengar nasehat Ustadz Massar Indra sedikit tenang, Ustadz memberikan amalan doa yang bersumber dari al Quran dan menyarankan untuk memperbanyak ibadah. Selama sebulan Indra mengintrospeksi diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Tanpa diduga tiba-tiba sang Bos memberikan keringanan dan bantuan, selama ini Bosnya hanya mencoba ketabahannya. Disamping itu perusahaannya semakin berkembang, akhirnya Indra bisa membayar seluruh hutangnya dan sekarang tinggal meraih keuntungan yang berlipat-lipat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar