Masykur seorang arsitek
terkenal, karyanya telah diakui di instansi pemerintah maupun swasta. Dengan
statusnya sebagai insinyur yang sukses, Masykur sangat bersyukur. Sejak kecil
Masykur menderita mata minus, sampai akhirnya keajaiban terjadi. Yaitu ketika melamar
pekerjaan di sebuah perusahaan pada umur 30 tahun.
”Dulu saya sangat kesulitan
kalau membaca tanpa kaca mata dengan lensa tebal yang sangat menyiksa” keluhnya.
Masykur dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan tidak percaya diri dengan
keadaannya. Kemana-mana masykur harus memakai kaca mata berlensa tebal.
”Saya hampir putus asa, semakin hari minus
saya terus bertambah” ungkapnya. Dengan keadaan seperti itu Masykur sangat sulit
mendapatkan pekerjaan. Persaingan dalam dunia kerja sangat membutuhkan kesempurnaan.
Tidak hanya kualitas dalam bekerja, akan tetapi penampilan dan kepercayaan diri
sangat menentukan kesuksesan.
”Berbagai cara telah saya
lakukan, mulai dari membiasakan diri mengkonsumsi wortel, sampai memakai lensa”
tuturnya. Masykur pernah disarankan untuk melakukan operasi laser, akan tetapi
dia merasa takut karena resiko yang akan terjadi. Akhirnya Masykur tetap
memakai kaca mata meskipun sudah sangat tebal.
Mental Masykur sudah
sangat down ketika keluarga menawarkan beberapa alternatif pengobatan. Akhirnya
salah satu keluarga menyarankan untuk mendatangi seorang ahli rukyah sekaligus
tabib pengobatan herbal di Semarang. ”Sebenarnya saya merasa ragu, mana mungkin
hanya dengan bacaan-bacaan dari alquran dapat menyembuhkan penyakit medis”.
Akunya.
Pengobatan Terapi dan Rukyah
Karena dianggap tidak
mengandung resiko yang besar, Masykur merasa tertarik dan mau berobat. ”Ketika
datang, saya disuruh untuk mensucikan diri. Tanpa terasa saya merasa tenang dan
siap untuk melakukan terapi” tuturnya. Rukyah yang dilaksanakan sebagai pembuka
untuk selanjutnya Masykur mengikuti terapi pengobatan mata.
Praktik yang dilakukan
berupa relaksasi, kemudian diberikan beberapa gerakan untuk memperlancar aliran
darah ke mata. ”Awalnya saya sangat kaget, karena harus mencopot kaca mata
selama masa terapi” ungkapnya. Dengan perlahan-lahan Masykur mulai merasakan
perubahan.
”Memang membutuhkan
kesabaran tinggi” tuturnya. Masykur memang harus membiasakan diri dengan kekaburan
dalam tahap awal terapi. Sampai akhirnya Masykur bisa bertahan dan sukses
melaluinya. ” Seiring hilangnya minus, saya semakin percaya diri dan siap
menghadapi masa depan yang lebih cerah.
Dengan keadaan yang sudah
kembali normal, Masykur mulai mencoba melamar pekerjaan di beberapa perusahaan.
Meskipun umurnya sudah mencapai kepala tiga, Masykur merasa ada harapan baru
yang menjadi kekuatan untuk bangkit. Dengan potensi yang memang sudah
dimilikinya Masykur dapat dengan mudah diterima disalah satu perusahaan
ternama.
”Saya semakin yakin, bahwa keajaiban itu bisa
terjadi apabila kita memang menginginkannya. Dengan terus berusaha tanpa putus
asa, dan diiringi doa segala sesuatu pasti bisa dicapai” nasehatnya dengan
sumingrah. Masykur menjadikan pengalamannya sebagai tolak balik untuk mencapai
kesuksesan di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar