Senin, 23 Juli 2012

Rukyah Menyelamatkanku dari Kelumpuhan



            Sudah empat bulan terakhir ini Haryono tidak bisa bangun dari tempat tidur. Setengah dari tubuhnya tidak bisa digerakan (lumpuh). Istrinya Riyanti setia menunggui Haryono yang tidak berdaya. Dengan sabar dan tabah Riyanti mengurusi suami. Padahal untuk sekedar mebuang air Haryono harus menggunakan popok. Peristiwa tersebut sunguh sangat tragis, mengingat kebaikannya selama ini kepada setiap orang.
            ”Bu, sakit sekali kepala ini” rintih Haryono setelah pulang dari kantor tempat dia bekerja. ”Bapak harus minum obat parasetamol”, setelah diberi obat oleh sang Istri ternyata keadaan Haryono tidak kunjung sembuh. ”kalau masih sakit kepala Bapak tidur saja” saran Riyanti. Akhirnya Haryono menuruti saran istrinya.
            Tanpa di duga setelah bangun dari tidur, Haryono merasa tubuhnya sangat panas. ”Bapak harus segera ke dokter mungkin ini parah”, desak Riyantii. Untuk sementara dokter mendiagnosa bahwa Haryono hanya sakit panas biasa. Akhirnya dia diberi obat penurun panas. Tidak menjadi baik, akhirnya keadaan Haryono berkahir dengan kelumpuhan setengah badan.

Akibat iri dengki
         Kejadian tersebut berawal dari kenaikan jabatan yang diterima Haryono di kantor. Selama ini Haryono dikenal tekun dan ulet dalam bekerja, sehingga tidak heran Direktur perusahaan menaikan jabatannya menjadi kepala bagian. Dengan kenaikan jabatan yang diterimanya, ternyata tidak semua menyukainya. ”Haryono itu kan tidak terlalu mengusai pekerjaan barunya, kenapa harus mengangkat dia” Ujar Kandi salah satu temannya.
         Secara kapabelitas Kandi lebih dapat diandalkan daripada Haryono, akan tetapi karena kedekatannya dengan para pimpinan perusahaan dan ketekunannya dalam bekerja, Haryono mendapatkan tempat khusus di mata sang direktur. ”Pokoknya kamu bekerja yang tekun, ini ada dana tunjangan buat jabatan barumu” tambah sang direktur.
           Melihat karunia yang diterima Haryono, Kandi merasa tidak terima. ”Seharusnya posisi kepala bagian keuangan adalah aku, kenapa harus kamu Haryono” gumam Kandi dalam hati. Karena merasa iri timbulah niat buruk untuk mengguna-guna Haryono. Kandi memutuskan untuk mendatangi seorang dukun santet. ”Pokoknya saya minta supaya Haryono tidak bisa melaksanakan pekerjaan apapun”pinta Kandi kepada sang dukun.
          Ternyata pekerjaan sang dukun membuahkan hasil yaitu keadaan Haryono yang sangat tragis. Dengan sekuat tenaga Riyanti berjuang demi kesembuhan suaminya. Sudah berbagai dokter spesialis dia datangi akan tetapi tidak membuahkan hasil. sampai akhirnya ada salah satu dokter yang memberitahu bahwa penyakit yang dialami Haryono bukan urusan medis, harus diatasi dengan cara gaib.
        Karena merasa prihatin, pak direktur menyarankan untuk membawa Haryono ketempat guru spiritulnya di Semarang. Dia seorang ahli rukyah yang juga memiliki sebuah Yayasan yang biasa digunakan untuk pemulihan pecandu narkoba, yaitu Yayasan Kasih Kita Nusantara Semarang.
           Setelah dilakukan rukyah beberapa kali, Haryono mulai menampakan perkembangan. Anggota tubuh yang mengalami kelumpuhan mulai menampakan gerakan-gerakan kecil. Selama sebulan dilakukan terapi akhirnya tubuh Haryono kembali kepada sedia kala. Tidak hanya kesembuhan Haryono, dengan banyaknya tirakat yang dilakukan oleh sang ustadz akhirnya Kandi diketahui sebagai biang keladi peristiwa tersebut. Kandipun akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan karena tidak kuat menahan malu kepada teman-tamannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar