Sabtu, 28 Juli 2012

Sembuh Dari Kecanduan Dengan Rukyah



Sebagai sarjana muda, Zacki belum memiliki pengalaman yang memedai dalam duania bisnis. Meskipun lulusan sarjana ekonomi karena pengalaman yang minim dan mumpuni Zaki tidak tahu harus berbuat apa.
”Saya harus bisa seperti orang lain” gumamnya dalam hati. Akhirnya Zaki mengutarakan keingingnan kepada orang tuanya. “yang penting kamu serius Zak” tanggap orang tuanya. “jangan lupa  ini demi kamu, kerbau yang kamu urus dari kecil harus emak relakan untuk modal kamu membuka usaha”.
            Zaki memulai usahanya dengan membuka sebuah warung nasi. “Aku kan banyak teman, pasti banyak pelanggan disini”. Sangat disayangkan teman Zaki tidak hanya orang baik, banyak diantara mereka pemabuk berat. Untuk keberlanjutan usahanya Zaki harus mengikuti keinginan kawan-kawannya menyediakan minuman keras.
            Awalnya usaha zaki mendapat keuntungan yang banyak. Akan tetapi semakin hari masyarakat mulai mencium bahwa Zaki menjual minuman keras secara illegal.”Jangan datang ke tempat itu lagi, jangan-jangan dia juga menjual Daging Babi”. Gosip yang beredar di masyarakat semakin hari semakin santer. Akhirnya Zaki hanya mempunyai pelanggan dari teman-temanya yang pemabuk.
            Karena stress dengan keadaannya, Zaki terbawa arus oleh teman-temannya. “kenapa tidak dari dulu aku merasakan kasiat dari minuman keras, ternyata dapat menghilangkan stress”. Zaki sudah mulai kecanduan. Modal usaha sampai tempatnya sudah ludes dipakai untuk berpoya-poya. Zaki tidak memikirkan nasib kedua orang tua yang mengandalkan dirinya sebagai tulang punggung keluarga nantinya.

Teguran dari tuhan
            Akibat dari minum-minuman keras yang tidak terkontrol, Zaki mengalami overdosis yang hampir merenggut nyawanya. Akhirnya secercah hidayah merasuki relung hati Zaki yang paling dalam, Zaki mulai bertaubat. “kenapa kamu begini Zak, selama ini apa salah emak, emak udah melakukan semua yang kamu minta”. Ratap sang ibu.
            Akhirnya Zaki disuruh untuk terapi sekaligus mendalami ilmu agama di salah seorang ustadz ahli rukyah di Semarang. “Sudah saatnya kamu mendekatkan diri kepada Allah” nasehat sang ustadz. Setelah dirukyah beberpa kali Zaki merasakan dirinya bersih dan percaya diri. Semangat untuk kembali bangkit sangat membuat hati orang tua Zaki bahagia.
            Dengan modal alakadarnya Zaki mencoba berjualan gorengan. Semakin hari usaha Zaki bukannya untung malah selalu mendapatkan kerugian. “kayaknya harus mencoba usaha lain” gumamnya. Zaki memutusan untuk membuka usaha konter. Lagi-lagi tidak untung malah rugi. Dalam keadaan depresi Zaki hampir masuk kelembah kesesatan kedua kali, sampai akhirnya dia teringat ustadznya ahli ruqyah asal Semarang. “ Saya harus meminta nasihat dan arahan beliau”. Tekadnya.
            “Hati-hait itu adalah ujian dan cobaan, jangan sampai kau kembali meminum minuman keras. Kalau niatan kamu baik, coba kamu amalkan surat al Waqiah sebanyak-banyaknya, niscaya Allah akan memberimu jalan keluar”. Nasehat sang ustadz. Akhirnya Zaki benar-benar taubat dan mengamalkan segala arahan sang ustadz. Tidak dikira di usianya yang ke empat puluh, Zaki telah mempunyai perusahaan dalam berbagai bidang. Untuk omzet pertahun Zaki dapat mengantongi keuntungan sebesar 1 milyar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar