Senin, 24 September 2012

Kewajian Menjauhi Zina


Ustadz Massar yang terhormat, saya seorang karyawan di Bank Indonesia (BI), sedang suami wiraswasta. Meskipun wiraswasta, suami saya mempunyai bisnis yang banyak dan menyita waktu. Akhirnya karena kesibukan, dia seakan-akan melupakan tanggung jawab batiniyahnya kepada saya. Sebagai seorang istri, terus terang saya butuh belaian dan juga bermanja-manja dengan suami, akan  tetapi semua itu tidak saya dapatkan dari suami, sebaliknya saya dapatkan dari rekan kerja di kantor.
Dari hubungan terlarang itu saya hamil, karena takut ketahuan suami, akhirnya saya gugurkan.  Saat ini saya binggung apa yang harus saya pilih, bercerai dengan suami atau melanjutkan hubungan dengan kekasih saya.
                                                                                                                        Ld ( Nama disamarkan)
Wassalamu’alaikum Wr Wb.




Sebelumnya perlu ibu ketahui terlebih dahulu mengenai hukuman bagi orang yang melaukan zina muhson (zina bagi yang telah menikah) dalam Islam, yaitu hukuman cambuk 100 kali dan rajam. Meskipun para ulama berbeda pendapat akan hal tersebut, yaitu antara rajam dan cambuk, saya kira ibu tetap dapat mengambil pelajaran atas beratnya akibat yang ditanggung atas perbuatan zina.
Dalam hidup ini, manusia senantiasa diuji. Termasuk dalam rumah tangga, komitmen atas kesetiaan terhadap pasangan juga diuji. Tidak adanya saling pengertian, menuruti ego dan kepuasan diri akan merapuhkan pondasi rumah tangga. Meskipun begitu, ibu harus merasa menyesal karena akibat perzinahan akan berlanjut kepada permasalahan lainnya yang lebih berbahaya, sebagai contoh melakukan pengguguran dan kebohongan. Dari penyesalan tersebut diharapkan ibu menjadi terdorong untuk terus melakukan perbaikan.
Selanjutnya, usaha yang dapat ibu lakukan adalah bertaubat dan bermusyawarah dengan suami. Jujurlah tentang keluhan ibu dan permasalahan yang dihadapi, komunikasi dan musyawarah dapat menentukan jalan keluar yang terbaik dari berbagai pilihan. Apabila dapat diperbaiki, maka keutuhan keluarga harus ibu kedepankan daripada perceraian. Lupakanlah fikiran-fikiran negative tentang masa lalu yang lahir dari akibat memburu nafsu, karena hal tersebut akan mendatangkan kemadaratan bagi ibu dan orang-orang yang ibu sayangi.
 Ibu bisa mengawalinya dengan melaksanakan ruqyah diri, yaitu memohon petolongan Allah Swt supaya diri ibu dibersihkan dari aura negative dan sifat-sifat yang merusak diri serta menahan nafsu. Yakinlah bahwa Allah maha Pemurah lagi maha Penyayang, sehingga taubat ibu dapat diterima, karena sesungguhnya tidak ada perbuatan yang tidak diampuni oleh Allah kecuali syirik. Akhirnya, untuk membentengi diri ibu bisa mengamalkan ajaran-ajaran syari’at tentang kebaikan, moralitas khususnya terkait hubungan antara suami istri. Bertobat dan kembali kejalan yang benar adalah solusi terbaik. Salam.

Minggu, 23 September 2012

Terjerumus Kemilau Dunia


      “Barang siapa menanam, pasti dia akan memetik”, ungkapan inilah kiranya yang tepat untuk menggambarkan nasib yang menimpa Mira ( bukan nama sebenarnya ). Sebagai seorang bidan yang mengabdikan diri untuk mesyarakat, Mira dituntut bekerja dengan sepenuh hati, tanpa pandang bulu. Kaya miskin tua maupun muda, secara profesional harus ditangani. Sampai suatu ketika Mira didatangi seorang ibu muda yang kritis akan melahirkan. 
      “Coba ibu tarik nafas perlahan, tetap tenang” pandu Mira. Setelah melewati masa kritis dan mempertaruhkan nyawa, akhirnya Ibu muda tersebut bernafas lega, karena dapat melihat bayinya lahir dalam keadaan sehat. “Alhamdulillah, bayinya laki-laki bu” sapa Mira. “Kalau boleh tahu, bapaknya mana ya, kok dari pertama tidak terlihat?” tanyanya. Setelah dijelaskan oleh teman yang mengantarnya, Mira baru mengetahui bahwa Ibu muda tersebut ternyata siswi SMA korban dari MBA (Married by Accident).
      “Mohon maaf bu bidan, terpaksa saya titipkan bayi ini kepada ibu,saya takut ketahuan orang tua saya karena bisa membuat nama baiknya tercemar dihadapan rekan-rakan bisnisnya”.pinta Ibu muda dengan berlinang air mata. “saya mohon bu...”masih dengan air mata yang berurai sambil memegang tangan Mirna. Karena merasa iba, Mira menyanggupi. “baiklah dek, saya akan berusaha merawat bayi ini dengan sebaik-baknya, semoga si kecil tumbuh menjadi anak yang sholeh” jawab Mira.
Sore itu, Mira duduk diruang kerjanya dengan segala pekerjaan yang menyibukannya. Tiba-tiba datang pasangan suami istri yang bermaksud mengadopsi bayi tersebut. “ dari mana Anda mengetahui tentang bayi ini? “ tanya Mira penuh selidik.” Salah satu karyawan ibu yang mmemberitahu kami” jawab tamu tersebut. Singkat cerita, Akhirnya si kecilpun diadopsi pasangan tersebut
       Sebagai rasa terima kasihnya, mereka memberikan imbalan/hadiah untuk Mira  berupa uang yang cukup besar. Dari sanalah Mira mulai tergoda untuk menjalani pekerjaan barunya sebagai agen jual beli bayi. “lumayan, dengan gaji bidan yang tidak seberapa, pekerjaan ini dapat membantu perekonomian” gumam Mira dalam hati. Dengan menjadi agen penjual bayi dari para orang tua yang tidak bertanggung jawab, ternyata Mira dapat dengan mudah meraih kekayaan.
                                                *****
      Sepintar-pintarnya tupai melompat, pasti akan terjatuh pula. Pekerjaan illegal Mira ternyata telah tercium yang berwajib sehingga Mira mendapatkan ganjarannya. Dengan mengiba Mira meminta maaf kepada keluarga yang selama ini dibohonginya. “Ibu mohon maaf, karena tidak mengindahkan nasehat kalian” rintihnya. Bagaikan nasi sudah menjadi bubur, Mira tetap harus merasakan dinginnya tembok penjara dan jauh dari keluarga.
      Setelah keluar penjara, dengan penuh penyesalan, dirinya ingin melakukan pertaubatan, akan tetapi bingung dan tidak mengetahui harus bagaimana. Sampai akhirnya bersama suami dan juga saudaranya, dia mendatangi rumah ruqyah milik Ustadz Massar di Semarang. Setelah mendapatkan terapi rukyah dan bimbingan agama, Mira mulai merasa semangat hidupnya kembali hadir.
      Mira sadar bahwa sebagai pribadi yang baru, dirinya harus membersihkan diri secara lahir maupun batin. Akhirnya Mira mencoba menjalankan bisnis sesuai dengan ajaran agama dan membersihkan hartanya dengan mewaqafkan salah satu rumahnya yang dahulu digunakan sebagai klinik untuk kegiatan sosial kepada Yayasan Kasih Kita Nusantara.

Jumat, 21 September 2012

Akibat Berguru Ilmu Hitam



            Di sebuah Dusun Kabupaten Plengkung tepatnya di kecamatan Purwosari desa pakaran, nenek tua berumur kira-kira 70 tahun tergeletak lemas di sebuah rumah kecil yang jauh dari keramain tetangga. Hidupnya sebatang kara, anak dan cucu telah mempunyai kehidupan masing-masing. Ketika kami datang dan menyapa, sang nenek sedang melakukan sholat dalam keadaan berbaring. Prasangka buruk kami luntur ketika melihat fenomena tersebut
            .Dari kabar yang beredar di antara warga, sang nenek adalah penganut ajaran hitam. Sudah banyak korban yang kehilangan nyawa akibat ajarannya. Informasi yang kami dapat membuat kami tertarik untuk mengetahui kebenarannya. Dengan perlahan kami menanyai ”Nenek kenapa tinggal sendiri jauh dari keramaian”. ”mereka memfitnah saya” dengan bercucuran air mata dan suara yang terbata-bata nenek menjawab.
            Dari jawaban tersebut kami yakin nenek tidak berkata bohong. Alih-alih nenek langsung menguatkan diri untuk duduk.”kulo dukun bersalin den” jelasnya kepada kami. Selanjutnya nenek menjelaskan ceritanya dengan hati-hati.
Ini berawal dari ketika di kampung terjadi kekacauan, yaitu menyebarnya wabah penyakit yang menyerang bayi baru lahir. Gejala yang bisa dilihat adalah flu dan batuk lebih dari dua hari. Penyakit tersebut hampir merata di setiap bayi yang di tangani oleh Nenek. Merasa bertanggung jawab, nenek sekuat tenaga mengobati bayi-bayi yang terkena wabah. Tidak mendatangkan kesembuhan, beberapa bayi justru meninggal dunia.
Melihat fenomena tersebut, seluruh warga menaruh curiga terhadap nenek. ”Jangan-jangan Nenek Ifah menganut ilmu hitam, untuk memantapkan ilmunya dalam pengobatan” tanggapan salah seorang warga. ”Betul juga, selama ini banyak yang berobat kepadanya tidak berkaitan dengan masalah melahirkan”. Begitulah fitnah yang beredar di penduduk desa.
Mendengar gunjingan penduduk desa nenek tetap bersabar dan bertahan. Selama ini Nenek tidak merasa melakukan suatu perbuatan yang keji. Hanya saja dengan sikapnya tersebut, penduduk desa semakin penasaran. Akhirnya mereka berencana untuk mengusirnya dari kampung.
”Keluar kau dukun ilmu hitam!” teriak warga. Dengan penuh ketakutan nenek  tetap tinggal di dalam rumah. Sampai salah seorang diantara mereka membawa obor dan melemparkannya ke atap rumah nenek. Kebakaranpun tak terelakan, beruntung masih ada yang menolong nenek yang telah tua renta ini.
Setelah kejadian tersebut, nenek diamankan ke kantor polisi. Mereka pun berencana mendatangkan para medis untuk mengetahui wabah yang menyebar. Setelah di datangkan terungkaplah bahwa wabah tersebut adalah penyakit Pneumonia, penyakit tersebut merupakan penyebab kematian terbesar balita dan menjadi masalah kesehatan di negara berkembang.
            Setelah mendengar penjelasan nenek, kami merasa penasaran. Apakah yang menyebabkan Allah memberikan cobaan kepada hambanya begitu besar. Dengan ragu kami bertanya ”nek kira-kira apa penyebab nenek diberi cobaan yang begitu hebat?”. dengan bercucuran air mata dan terbata-bata nenek menjelaskan.
            ”Dulu nenek belajar ilmu perdukunan bersalin kepada guru yang mempelajari ilmu hitam, akan tetapi Nenek akhirnya bertaubat dan belajar rukyah dari seorang ustadz ahli rukyah. Sehingga tidak mengherankan apabila banyak yang berobat kepada nenek selain masalah bersalin”.
Fitnah tersebut mungkin merupakan balasan dari begitu hebatnya dosa belajar ilmu hitam. ”Tapi sekarang nenek merasa bersyukur masih diberi kesempatan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Maka dengan sengaja nenek tidak tinggal di keramaian, akan tetapi sampai sekarang masih banyak pasien yang meminta diobati rukyah”. Tuturnya menutup perbincangan kami. 

Kamis, 20 September 2012

Mengembalikan Sifat Positif Dengan Rukyah



Assalamu’alaikum Wr Wb.
            Ustadz massar yang terhormat saya seorang ibu rumah tangga. Suami saya seorang pegawai negeri disalah satu perusahaan BUMN. Jabatannya sebagai manager pemasaran menjadikannya sangat sibuk dan hampir lupa terhadap keluarga. Disisi lain, suami saya mempunyai sekertaris yang cantik. Alih-alih suami saya terpesona dan semakin melupakan keluarga dan anak-anak.
            Saya sudah berusaha memperingatkan, akan tetapi hati suami saya seakan sudah tertutup. Berbagai macam usaha telah saya lakukan, termasuk oprasi pelastik demi mengembalikan kebali aura. Selain itu, saya mendatangi para normal dengan harapan mengembalikan kembali cinta suami lewat ghaib. Merasa tidak kuat, saya meminta untuk diceraikan.
            Setelah beberapa tahun bergulat dengan kesibukan dan perselingkuhannya. Suami saya mengalami kebangkrutan, hal tersebut tidak terlepas dari seringnya suami saya melakukan prediksi dalam berbisnis. Ketika terperosok kepada kebangkrutan, sang sekretaris  meninggalkanya. Dengan serta merta suami saya meminta kembali kepada saya.
            Secara pribadi saya masih mencintainya, akan tetapi ketika membayangkan perselingkuhanya saya berfikir ulang. Yang saya inginkan suami saya dapat kembali kepada sifatnya seperti sedia kala. Saya merasa yakin bahwa suami saya diguna-guna oleh sekretarisnya. Mohon solusi.

                                                                                    Sasa M, Yogyakarta
Wassalamu’alikum Wr Wb.
            Ibu Sasa yang terhormat, jika seseorang terkena sihir atau pelet biasanya orang akan lepas kontrol. Untuk mengatasinya Ibu bisa mengajak suami ibu lebih mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa dan memperbanyak membaca al Qur'an khususnya surat Al-falaq, dalam kandungan surat tersebut ada poin yang berisi meminta perlindungan dari sihir ”Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, Dari kejahatan makhluk-Nya, Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita, Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."
             Sebagai seorang muslim, harusnya ibu melakukan usaha yang sesuai dengan syari’at. Janganlah mengkuti kehendak nafsu sesaat, seperti mendatangi para normal ataupun dukun untuk memohon suatu hajat. Hal tersebut akan mendekatkan diri kepada kesyirikan. Sebagaimana diketahui bahwa syirik adalah dosa yang besar sebagaimana dalam al Quran surat Annisa : 46 ” Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”.
            Dalam Islam dikenal dengan metode rukyah dan tib nabawi, dua alternatif tersebut dapat dijadikan rujukan ketika ingin berobat secara syar’i. Termasuk permasalahan seseorang yang terkena pelet atau sihir. Keduanya merupakan masalah ghaib yang harus diselesaikan dengan cara ghaib pula.
Lebih dari itu, dalam perkembangannya metode rukyah dapat dipakai membebasankan seseorang dari pengaruh negatif dari gangguan jin maupun syaetan, yang berimplikasi kepada perangai dan prilaku yang buruk. Sebagaimana yang biasa dilakukan di yayasan kami.
Kedua metode diatas menggunakan dalil-dalil dari al Qur'an serta menggunakan metode pengobatan yang dilakukan nabi pada zamannya. Terkait dengan permasalahan yang Ibu alami, hal itu merupakan cobaan yang harus diambil hikmahnya dan memperbaiknya. Demikian semoga bermanfaat. salam

Rabu, 19 September 2012

Mengatasi Guna-Guna


Assalamu’alaikum Wr Wb.
Ustadz Massar yang terhormat, pamanku adalah salah satu menteri di Era Megawati. Tanpa diketahui penyebabnya, akhir-akhir ini keluarga paman sering ditimpa musibah silih berganti, bermula dari istrinya yang sering sakit salah satu anaknya yang mengalami gangguan jiwa. Meskipun medis mendiagnosa tidak ditemukan penyakit, akan tetapi anak dan istrinya sering mengeluh bahwa kepalanya seperti ditusuk-tusuk.
 Usut punya usut, ternyata semua kejadian tersebut berasal dari mantan istri kedua paman yang tidak terima karena diceraikan oleh Paman. Asumsi saya dia ingin keluarga paman hancur, sehingga berbagai cara ia tempuh untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Bagaimana ini ustadz, saya kasihan dimasa tuanya paman harus menerima cobaan seperti itu.
Hamdani, 
 
Wa'alaikumussalam Wr.Wb.
Saudara Hamdani yang baik, apa yang terjadi pada paman saudara identik dengan terkena guna-guna dari orang yang iri dengki terhadap paman saudara dan keluarganya. Sebagai upaya menyembuhkannya, maka usaha dzahir maupun batin harus dilaksanakan. Usaha dzahir meliputi penyelesaian masalah dengan mantan istri paman saudara dan keluarganya. Dalam hal ini keluarga kedua belah pihak menjadi sangat penting, karena dendam pribadi biasanya melibatkan orang terdekat termasuk keluarga. Dalam hal ini penyelesaian bisa melalui musyawarah antar keluarga atau dengan mendatangkan pihak lain sebagai mediator perdamaian.   
Sedangkan upaya batin tidak lepas dari meminta pertolongan Allah Swt dalam rangka menanggulangi sekaligus menghilangkan gangguan ghaib. Mengingat musibah yang menimpa paman saudara telah terlanjur jauh, dibutuhkan penanggulangan secara cepat dan tepat, oleh karenanya diharapkan dapat dilaksanakan ruqyah diri bagi paman bapak dan keluarga sesegera mungkin.
Selanjutnya, sebagai upaya membentengi paman saudara dan keluarganya paska peristiwa tersebut, diharapkan paman dan keluarganya istiqomah dalam mengerjakan amalan ibadah yang sifatnya amaliyah maupun dzikir dan doa. Ibadah amaliyah meliputi melaksanakan kewajiban ibadah dan sunnahnya. Tentunya sangat berat, khususnya bagi orang yang sibuk dalam pekerjaannya, akan tetapi usaha minimal tetap harus dilaksanakan, yaitu dengan mengemban tugas secara benar dan tetap berjalan pada jalan yang lurus.
Sedangkan dzikir dan doa, meliputi dzikir sunnah setelah selesai shalat fardlu dan dzikir untuk menghindarkan diri dan keluarga dari ancaman gangguan sihir dan lainnya, yaitu dzikir berupa bacaan yang diambil dari al Qur'an, sebagai contoh ayat kursi dan ayat-ayat mua’idzat (al Ikhlas, al Falaq, an Nas). Jika hal sebagaimana telah disebutkan istiqamah dikerjakan, insya Allah atas izinnya tidak hanya gangguan negatif yang tidak bisa mendekat, lebih itu kebarokahan akan senantiasa menyertainya. Untuk selanjutnya bisa menghubungi kami. 

Selasa, 18 September 2012

Solusi Persaingan Dalam Usaha


Assalamu’alaikum wr.wb. Ustadz Massar yang terhormat, sudah bertahun-tahun saya dan suami menjalankan bisnis garment milik keluarga, selama itu pula perusahaan telah banyak memperoleh keuntungan dari usaha yang kami kelola. Namun akhir-akhir ini Ibu Tiri  saya menginginkan agar anaknya yang telah menyelesaikan studinya di LA segera pulang untuk menggantikan kami dalam menjalankan usaha garment tersebut , ibu dan ayah seakan akan ingin menyingkirkan saya dan juga suami. Bukankah saya juga mempunyai hak yang sama atas perusahaan tersebut karena saya adalah anak tertua ayah? Mohon solusinya.
                                                                                                       Nikmatul Ulya, Jakarta

Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Ibu Ulya yang terhormat, supaya tidak ada kesalah fahaman, maka ibu dan keluarga dapat melaksanakan musyawarah. Sebagai seorang muslim, ketentuan tersebut Sebagaimana dalam al Quran surat Al-Syura (42): 38 “Orang-orang yang mematuhi seruan Tuhan mereka, melaksanakan shalat (dengan sempurna), serta urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antar mereka, dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka”.
Mintalah klalirifikasi mengenai hak-hak setiap keturunan dalam mengelola usaha tersebut, yakinkanlah bahwa ketentuan tersebut telah adil, hal ini sebagaimana dalam al Quran “Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa” (Al-Ma`idah: 8). Selain itu dalam al Mumahanah aya 8, “Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada  memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil”.
Jika dari musyawarah tersebut tidak membuahkan hasil, maka mintalah bantuan kepada pihak ketiga untuk memberi pertimbangan perihal masalah yang menimpa ibu. Pihak ketiga ini dapat ditunjuk dari pihak keluarga maupun di luar keluarga, selama bisa memberikan solusi dan memerikan putusan yang adil, maka bisa ditetapkan sebagai pihak ketiga.
Apabila usaha-usaha di atas tidak membuahkan hasil, maka jangalah ibu berputus asa dari rahmat Allah. Teruslah berdoa dan melakukan usaha-usaha lain untuk mempertahankan hak ibu. Diantara usaha tersebut, tentunya ibu dapat melaksanakan rukyah diri untuk ibu tiri yang menaruh dendam dan iri terhadap ibu dan keluarga. Dengan rukyah diri, diharapkan ibu tiri terbebaskan dari kekotoran jiwa dan nafsu angkara, sehingga sikapnya akan menunjukan adil dan penuh kasih sayang kepada ibu dan keluarga. Untuk selanjutnya silahkan menghubungi kami. Salam. 

Jumat, 14 September 2012

Ruqyah menyelematkan bisnis aksesoris


Modis, itulah ungkapan yang tepat bagi busana yang dipakai pengusaha muda Cindy. Dengan pengalaman pribadi sebagai model, Cindy dengan mudah mengembangkan bisnis Assesories yang dirintisnya. Sampai saat ini Cindy telah membuka 5 cabang toko di kota-kota besar.
“Mbak, gimana nih caranya biar jadi sukses kaya mbak” tanya Sularti, salah satu sekerataris pribadi Cindy.”Yang penting kamu ulet bekerja” nasehat Cindy. Dengan umur yang masih relatif muda, Cindy memang bisa diandalkan untuk menjadi contoh generasi muda dalam meraih kesuksesan.
Semakin tinggi pohon semakin kencang juga anginnya, mungkin ungkapan itulah yang tepat bagi keadaan Cindy saat ini. Di tengah maraknya dunia hiburan dan mode, marak juga took-toko baru yang menjual aksesoris. “Mbak, di sini dibangun aksesoris baru, barang-barangnya export langsung dari korea dan amerika” lapor salah satu toko cabang di Surabaya, “Tepat di samping toko kita mbk” tambahnya.
Tidak hanya di Surabaya, ternyata cabang di Bandung dan Semarang pun telah tersaingi oleh toko-toko baru yang menjual produk yang sama. “Mbak, gimana nih, toko-toko kita semakin lama semakin sepi pengunjung” lapor Sularti. “Tenang larti, kita coba lihat perkembangan terlebih dahulu” tanang Cindy.
Dalam perkembangannya ternyata perusahaan Cindy semakin tertinggal jauh, dalam keadaan terjepit seperti itu, Cindy membutuhkan dana segar, akhirnya Cindy berspekulasi untuk meminjam ke Bank. “Tolong uang ini digunakan sebaik-baiknya”pinta Cindy kepada Sularti. “Baik mbak, semoga dengan format kita yang baru dapat mendobrak penjualan” jawab Sularti.
Alih-alih dapat memajukan perusahaan, bisnis Cindy justru mengalami kepailitan, karena cicilan hutang bank dan penghasilan tidak seimbang. Dalam keterpurukan tersebut, hampir-hampir Cindy putus ada, sampai akhirnya Cindy bertemu Nia salah satu teman bisnisnya, yang pernah mengalami hal yang sama. “Cin coba kamu temui Ustadz Massar asal semarang, kayaknya ada masalah tuh dengan cara bisnismu” saran Nia. Tanpa berfikir panjang, akhirya Cindy menemui Ustadz Massar.
Setelah menjelaskan kronologi permasalahan, akhirnya Cindy mendapatkan wejangan dan bimbingan bisnis islami ala nabi, selanjutnya Cindy disarankan untuk membersihkan diri dan keluarga agar mudah mendapatkan kebarokahan. Lebih dari itu tempat usaha Cindy disarankan dilakukan ruqyah temapt, menurut sang ustadz hal tersebut sebagai upaya membersihkan tempat usaha dari aura-aura negatif sehingga memancarkan aura postif sehingga dapat mendatangkan kebarokahan berupa kelarisan dan banyak di kunjungi. 
Sebagaimana pengakuan Cindy kepada Tabloid Hikmah, “Sekarang alhamdullilah setelah saya melaksanakan anjuran beliau, toko aksesoris yang semula di ambang kebancuran kini bangkit lagi dengan penataan management yang baru dan suasana baru, juga keuntungan yang baru (berlipat)”.tuturnya “Saat ini, sebagai rasa syukur, maka dari seluruh penghasilan yang kami dapat, kami sisihkan sebagian untuk sadakoh di Yayasan Kasih Kita Nusantara, hal tersebut  sekaligus sebagai wujud rasa terima kasih kami sekeluarga kepada Ustadz Massar. 

Jumat, 07 September 2012

Salon dan keberkahan doa


Saya pemilik salon kecantikan yang cukup ramai dengan pelanggan, setiap hari tidak kurang dari 20 orang lebih pengunjung yang datang. Suksesnya usaha saya tersebut tidak lepas dari kerja keras yang melahirkan kepercayaan pelanggan terhadap pelayanan salon saya. Lain dari itu, tempat usaha saya memang terletak di tempat yang strategis, dimana banyak orang berkmpul di sana. Sampai saat ini, saya mempunyai 10 karyawan yang bisa diandalkan, meskipun tidak semuanya mumpuni.
Suatu ketika, salah satu karyawan saya melakukan kesalahan dalam proses melayani pelanggan. Berawal dari kesalahan kecil tersebut, ternyata membuat para pelanggan menyusut dan beralih ke salon kecantikan yang lain. Awalnya saya tidak menyangka akan seperti itu, akan tetapi usut punya usust, ternyata tidak hanya kesalahan pelayanan, lebih dari itu banyak orang (khususnya pesaing bisnis) yang iri terhadap kesuksesan usaha saya.
Terus terang, waktu itu saya bingung harus bagaimana, karena usaha saya di ujung kebangkrutan. Satu persatu karyawan saya kurangi, akan tetapi tetap tidak dapat menutupi biaya oprasional salon. Dalam keadaan putus asa, salah satu kerabat menyarankan  saya untuk menemui ustadz ahli ruqyah asal Semarang.
Setelah selesai menceritakan seluruh permasalahan, akhirnya diputuskan untuk dilakukan bimbingan managemen islami dan ruqyah tempat. Alhamdulillah atas izin Allah setelah dibimbing oleh Usatdz Massar dalam memanage usaha sekaligus dilaksanakan ruqyah tempat, usaha saya bangkit kembali. Para pelanggan mulai berdatangan dan kepercayaan masyarakat kepada salon kami  pulih kembali. Terima kasih ustadz.  

Selasa, 04 September 2012

Pesugihan Pembawa Laknat



            Dengan kehidupan yang lontang lantung Amir tidak mempunyai tujuan kecuali perutnya terisi makanan. Dalam kondisi tersebut yang ada di pikiran Amir adalah khayalan-khayalan tingkat tinggi tentang kekayaan yang didapatkannya tanpa bersusah payah. “alangkah senangnya hidup ini kalau kita menjadi kaya raya:”gumamnya.
            Dengan pergaulan yang tidak jelas, para penganguran sangat rentan terhadap hal-hal gaib yang memberikan harapan kosong. “Mir kamu mau gak ku ajak pesugihan, udah banyak lho yang berhasil” tawar temannya.  “tidak ah, aku takut dosa” timpal Amir. Pada hakikatnya Amir adalah orang baik bahkan jebolan pesantren meskipun tidak lama menyantri.
             Karena desakan teman-temannya Amir terpaksa ikut. “Dimana Ned tempatnya. “di Gunung Lawu mir, ayo sekarang kita siap-siap berangkat. Dengan bekal alakadarnya rombongan pengangguran tersebut berangkat. Sesampainya di Gunung, masing-masing berpisah untuk mencari pesugihannya masing-masing. “Kamu meminta apa Mir”ungkap pesugihan yang yang didatangi Amir yang kebetulan genderewo.
            “Aku minta kekayaan yang  melimpah”, “apa kamu sanggup menjalankan sayaratnya” jawab sang Genderewo. Dengan mantap Amir menjawab “ya”. Adapaun sayarat tersebut yaitu Amir dijadikan sebagai tempat bersemayamnya genderewo tersebut.
Awal Prahara
            Dengan bersemayamnya Genderwo dalam tubuh Amir, perubahanpun terjadi. Amir menjadi sangat liar dan tidak terkendali. Terkadang sadar dan sebaliknya.”Mir apa yang terjadi sama kamu” tanya teman-temannya. Tidak dijawab, sebaliknya mereka justru di pukul. Kebetulan pada waktu itu Amir dalam keadaan kerasukan.
            ”Apa yang terjadi denganku” gumam Amir. ”lho ini uang dari mana?” tanyanya kepada para temannya ketika sadar. ”Ha..ha..ha..akhirnya tujuanku tercapai” dengan sombong Amir pamer kepada teman-temannya. Ternyata sifat Amir telah berubah 180 derajat. Berbagai kejahatan dia lakukan tanpa rasa malu. Jika awalnya Amir tidak malu ketika kerasukan genderwo, sekarang ketika sadarpun Amir tetap menjadi pribadi yang kasar dan jahat.
            Satu kampung merasa risih dengan Amir, tidak hanya karena sombong dengan kekayaannya, lebih dari itu Amir banyak melakukan maksiat. ”inilah tujuan hidup gue” gumamnya. Ditengah kemegahannya ternyata hal tersebut tidak gratis. Sang Genderewo mulai meminta balas budi dari Amir. ”Aku ingin kau melakukan hubungan intim dengan tujuh gadis perawan” tuntutan sang Genderewo.
            Sangat sulitnya mendapatkan perawan, Amir akhirnya nekat memperkosa gadis dikampungnya. Melihat keadaan tersebut, warga marah dan menghakimi Amir sampai sekarat. Anehnya, Amir tidak menemui ajalnya meskipun keadaan dirinya sudah sangat parah dan kritis. Akhirnya Amir diamankan oleh polisi.
            Dalam keadaan yang mengenaskan, keadaan Amir antara hidup dan mati. Wargapun merasa terenyuh dengan keadaan tragis yang dialami oleh Amir. Dalam kesendiriannya para temannya menjenguk dan ikut prihatin, akhirnya mereka memanggil ustadz bahkan para normal untuk mengobati Amir, akan tetapi semua usaha tersebut sia-sia, Amir tetap dalam keadaannya. Sampai akhirnya mereka memanggil seorang ustadz ahli rukyah asal Semarang. Dengan berhati-hati sang ustdaz mengeluarkan Genderewo dari tubuh Amir. Setelah itu barulah Amir dapat menghembuskan nafas terakhirnya.