Di
sebuah Dusun Kabupaten Plengkung tepatnya di kecamatan Purwosari desa pakaran,
nenek tua berumur kira-kira 70 tahun tergeletak lemas di sebuah rumah kecil
yang jauh dari keramain tetangga. Hidupnya
sebatang kara, anak dan cucu telah mempunyai kehidupan masing-masing. Ketika
kami datang dan menyapa, sang nenek sedang melakukan sholat dalam keadaan
berbaring. Prasangka buruk kami luntur ketika melihat fenomena tersebut
.Dari kabar yang beredar
di antara warga, sang nenek adalah penganut ajaran hitam. Sudah banyak korban yang
kehilangan nyawa akibat ajarannya. Informasi yang kami dapat membuat kami
tertarik untuk mengetahui kebenarannya. Dengan perlahan kami menanyai ”Nenek kenapa
tinggal sendiri jauh dari keramaian”. ”mereka memfitnah saya” dengan bercucuran
air mata dan suara yang terbata-bata nenek menjawab.
Dari jawaban tersebut kami
yakin nenek tidak berkata bohong. Alih-alih nenek langsung menguatkan diri
untuk duduk.”kulo dukun bersalin den” jelasnya kepada kami. Selanjutnya nenek
menjelaskan ceritanya dengan hati-hati.
Ini berawal dari ketika di kampung terjadi
kekacauan, yaitu menyebarnya wabah penyakit yang menyerang bayi baru lahir. Gejala
yang bisa dilihat adalah flu dan batuk lebih dari dua hari. Penyakit tersebut
hampir merata di setiap bayi yang di tangani oleh Nenek. Merasa bertanggung
jawab, nenek sekuat tenaga mengobati bayi-bayi yang terkena wabah. Tidak
mendatangkan kesembuhan, beberapa bayi justru meninggal dunia.
Melihat fenomena tersebut, seluruh warga menaruh curiga
terhadap nenek. ”Jangan-jangan Nenek Ifah menganut ilmu hitam, untuk
memantapkan ilmunya dalam pengobatan” tanggapan salah seorang warga. ”Betul
juga, selama ini banyak yang berobat kepadanya tidak berkaitan dengan masalah
melahirkan”. Begitulah fitnah yang beredar di penduduk desa.
Mendengar gunjingan penduduk desa nenek tetap
bersabar dan bertahan. Selama ini Nenek tidak merasa melakukan suatu perbuatan
yang keji. Hanya saja dengan sikapnya tersebut, penduduk desa semakin
penasaran. Akhirnya mereka berencana untuk mengusirnya dari kampung.
”Keluar kau dukun ilmu hitam!” teriak warga.
Dengan penuh ketakutan nenek tetap
tinggal di dalam rumah. Sampai salah seorang diantara mereka membawa obor dan
melemparkannya ke atap rumah nenek. Kebakaranpun tak terelakan, beruntung masih
ada yang menolong nenek yang telah tua renta ini.
Setelah kejadian tersebut, nenek diamankan ke
kantor polisi. Mereka pun berencana mendatangkan para medis untuk mengetahui
wabah yang menyebar. Setelah di datangkan terungkaplah bahwa wabah tersebut
adalah penyakit Pneumonia, penyakit tersebut merupakan penyebab kematian
terbesar balita dan menjadi masalah kesehatan di negara berkembang.
Setelah mendengar
penjelasan nenek, kami merasa penasaran. Apakah yang menyebabkan Allah memberikan
cobaan kepada hambanya begitu besar. Dengan ragu kami bertanya ”nek kira-kira
apa penyebab nenek diberi cobaan yang begitu hebat?”. dengan bercucuran air
mata dan terbata-bata nenek menjelaskan.
”Dulu nenek belajar ilmu
perdukunan bersalin kepada guru yang mempelajari ilmu hitam, akan tetapi Nenek
akhirnya bertaubat dan belajar rukyah dari seorang ustadz ahli rukyah. Sehingga
tidak mengherankan apabila banyak yang berobat kepada nenek selain masalah bersalin”.
Fitnah tersebut mungkin merupakan balasan dari
begitu hebatnya dosa belajar ilmu hitam. ”Tapi sekarang nenek merasa bersyukur
masih diberi kesempatan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Maka
dengan sengaja nenek tidak tinggal di keramaian, akan tetapi sampai sekarang
masih banyak pasien yang meminta diobati rukyah”. Tuturnya menutup perbincangan
kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar