Rabu, 19 September 2012

Mengatasi Guna-Guna


Assalamu’alaikum Wr Wb.
Ustadz Massar yang terhormat, pamanku adalah salah satu menteri di Era Megawati. Tanpa diketahui penyebabnya, akhir-akhir ini keluarga paman sering ditimpa musibah silih berganti, bermula dari istrinya yang sering sakit salah satu anaknya yang mengalami gangguan jiwa. Meskipun medis mendiagnosa tidak ditemukan penyakit, akan tetapi anak dan istrinya sering mengeluh bahwa kepalanya seperti ditusuk-tusuk.
 Usut punya usut, ternyata semua kejadian tersebut berasal dari mantan istri kedua paman yang tidak terima karena diceraikan oleh Paman. Asumsi saya dia ingin keluarga paman hancur, sehingga berbagai cara ia tempuh untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Bagaimana ini ustadz, saya kasihan dimasa tuanya paman harus menerima cobaan seperti itu.
Hamdani, 
 
Wa'alaikumussalam Wr.Wb.
Saudara Hamdani yang baik, apa yang terjadi pada paman saudara identik dengan terkena guna-guna dari orang yang iri dengki terhadap paman saudara dan keluarganya. Sebagai upaya menyembuhkannya, maka usaha dzahir maupun batin harus dilaksanakan. Usaha dzahir meliputi penyelesaian masalah dengan mantan istri paman saudara dan keluarganya. Dalam hal ini keluarga kedua belah pihak menjadi sangat penting, karena dendam pribadi biasanya melibatkan orang terdekat termasuk keluarga. Dalam hal ini penyelesaian bisa melalui musyawarah antar keluarga atau dengan mendatangkan pihak lain sebagai mediator perdamaian.   
Sedangkan upaya batin tidak lepas dari meminta pertolongan Allah Swt dalam rangka menanggulangi sekaligus menghilangkan gangguan ghaib. Mengingat musibah yang menimpa paman saudara telah terlanjur jauh, dibutuhkan penanggulangan secara cepat dan tepat, oleh karenanya diharapkan dapat dilaksanakan ruqyah diri bagi paman bapak dan keluarga sesegera mungkin.
Selanjutnya, sebagai upaya membentengi paman saudara dan keluarganya paska peristiwa tersebut, diharapkan paman dan keluarganya istiqomah dalam mengerjakan amalan ibadah yang sifatnya amaliyah maupun dzikir dan doa. Ibadah amaliyah meliputi melaksanakan kewajiban ibadah dan sunnahnya. Tentunya sangat berat, khususnya bagi orang yang sibuk dalam pekerjaannya, akan tetapi usaha minimal tetap harus dilaksanakan, yaitu dengan mengemban tugas secara benar dan tetap berjalan pada jalan yang lurus.
Sedangkan dzikir dan doa, meliputi dzikir sunnah setelah selesai shalat fardlu dan dzikir untuk menghindarkan diri dan keluarga dari ancaman gangguan sihir dan lainnya, yaitu dzikir berupa bacaan yang diambil dari al Qur'an, sebagai contoh ayat kursi dan ayat-ayat mua’idzat (al Ikhlas, al Falaq, an Nas). Jika hal sebagaimana telah disebutkan istiqamah dikerjakan, insya Allah atas izinnya tidak hanya gangguan negatif yang tidak bisa mendekat, lebih itu kebarokahan akan senantiasa menyertainya. Untuk selanjutnya bisa menghubungi kami. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar